Mohon tunggu...
Pradana Sidiq Izzulhaq
Pradana Sidiq Izzulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - hi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030092)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kita Semua Mempunyai yang Namanya Inner Child

14 Maret 2021   01:51 Diperbarui: 14 Maret 2021   02:04 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kata inner child memang sudah sangat populer, sebagian besar orang bisa saja menyimpan luka masa kecil yang terbawa hingga usia dewasa. Kondisi tersebut bisa saja terjadi karena inner child dalam diri kita mengalami luka dan membutuhkan perhatian khusus. 

Sayangnya, kita kerap mengabaikan hal ini hingga berdampak pada kehidupan di usia dewasa, terutama pada kondisi mental kita. Setiap orang pasti memiliki inner child dalam diri mereka. 

Inner child merupakan representasi langsung dari diri pada tahun-tahun awal kehidupan. Dengan kata lain, inner child merupakan sosok anak kecil dalam diri manusia.

Inner child ialah sisi kepribadian seseorang yang masih bereaksi dan terasa seperti anak kecil atau sisi kekanak-kanakan dalam diri seseorang. Mengapa inner child ini juga sangat berpengaruh terhadap kepribadian, pola pikir kita, dan cara bersikap seseorang ketika dewasa? 

Hal ini karena pengalaman masa kecil seseorang di masa lalu bisa memiliki efek kerusakan pada masa kini. Inner child pada setiap orang adalah inti dari kepribadian yang terbentuk dari pengalaman-pengalamannya tentang bagaimana cara bertindak untuk dicintai yang didapatkan selama masa kanak-kanak.

Saat inner child mengalami luka yang dibiarkan atau tak segera disembuhkan, hal ini bisa menimbulkan perilaku atau perasaan negatif saat dewasa. 

Menurut para ahli psikolog pengabaian, trauma, atau rasa sakit di masa kanak-akan bisa membuat inner child terluka. Sayangnya banyak orang lebih memilih mengubur rasa sakit ini dalam-dalam untuk menyembunyikan dan melindungi diri. 

Padahal cara ini tidak akan menyembuhkan rasa sakit dan bisa berefek negatif di masa dewasa, khususnya pada kondisi mental kita. 

Luka inner child yang tak segera diatasi bisa menimbulkan tekanan dalam hubungan pribadi atau kesulitan memenuhi kebutuhan diri sendiri. 

Menyembuhkan inner child memang memakan waktu. Namun, menyadari ada yang keliru dalam diri kita adalah titik awal yang bagus untuk penyembuhan diri atau yang sering kita sebut self healing.

Cara menyembuhkan inner child yang terluka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun