Sikap fanatik terhadap kepercayaan lain pula diekspresikan sebagai akibatnya menyebabkan perseteruan sosial antar grup warga tersebut. Fundamentalisme kepercayaan menabur benih ketegangan sosial pada taraf lokal. Fundamentalisme agama melihat pluralisme sebagai kerugian daripada modal. Ketika negara kita menjadi semakin plural, keadaan ini merupakan suatu contoh ancaman nyata untuk perdamaian negara, perdamaian sosial, dan masa depan nanti
 KESIMPULAN DAN SARANÂ
Kesimpulan Beradasarkan Artikel Ilmiah yang saya buat tentang tatantangan fundamentalisme dalam keagaaman dapat disimpulkan, fundamentaslime sudah muncul dalam masa yang cukup lama tetapi karena fundamentaslisme sering dianggap berbeda pandangan dengan banyak pihak fundamentalisme menjadi suatau pemikiran baru yang dimana memunculakn konflik-konflik berdasarkan agama.
Dimana sebenarnya fundamentalisme tidak hanya datang pada faktor kegaaman melainkan juga datang karena politik,etnis dan budaya Selain itu fundamentalisme akan lebih parah jika terjadi di negara yang memiliki sifat plural.Karena kebanyakan masyrakat plural sulit menerima perbedaan dan mengacu konflik baru.
 Saran Sebagai makhluk sosial kita juga harus menerima perbedaan dalam kehidupan.Tetapi kita juga harus memilih-milih mana yang baik untuk kita sendiri. Selalu berpegang teguh pada pendirian agama dan jangan mudah teralihkan oleh pandangan-pandangan lainyaÂ
DAFTAR PUSTAKAÂ
Dimyathi, I. M. (2013, Mei). SUDUT REMANG. Diambil kembali dari Fundamentalisme Agama dalam Perspektif Teori Konflik: https://sudutremang.wordpress.com/2013/05/29/fundamentalisme-agama-dalamperspektif-teori-konflik/
 Jehamun, P. (2021, April). BernasNews. Diambil kembali dari Tantangan Fundamentalisme Keagaman: https://bernasnews.com/tantangan-fundamentalisme-keagamaan-bagian-i/Â
Mifthah, M. Y. (2013, Februari). HMI Ilmu Budaya UGM. Diambil kembali dari Gerakan Fundamentalisme Agama: Akar Konflik Dunia Yang Berkepanjangan: https://hmiib.wordpress.com/2013/02/03/gerakan-fundamentalisme-agama-akar-konflik