Mohon tunggu...
Mulya Singacala
Mulya Singacala Mohon Tunggu... Relawan - Menulis itu merawat ingatan agar selalu diinggat

Mulya Institut (MI) pendor sekolah berkebudayaan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru dan Sikap Perdamaian

25 November 2020   06:57 Diperbarui: 25 November 2020   07:06 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Mulya, diambil saat pelantikan Ormawa Fakultas Agama Islam Universitas Majalengka tahun 2019. 

Salah satu tugas Guru adalah mendidik, mendidik memiliki makna mentransfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada peserta didik dan itulah kemulyaan seorang guru. 

Melakukan transfer menjadi titah agama, sebagaimana Rasulullah Saw menyampaikan "baghu Anni walau ayatan" (sampaikanlah dari Aku (Muhammad Saw) walaupun satu ayat), konsekuensi ini bukan hanya pada Guru melainkan pada semua manusia, alhasil semua manusia sebagai Guru. 

Konsekuensi sosial menanamkan guru hanyalah pada mereka yang mempunyai aktifitas atau profesi mengajar di sekolah formal dan informal, mereka bisa dipanggil sebagai Bu Guru dan Pak Guru. 

Indah rasanya apabila kita pangil seseorang sebagai Bu, Pak Guru, hal ini menandakan adanya keluhuran pengetahuan, keluhuran Budi dan keluhuran amal. Karena Guru akan menjadi rull model dalam kehidupan. 

Pesan Nabi SAW "innama buistu liutamima makarimal akhlak" (sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak). 

Guru yang baik adalah guru yang menyandarkan dirinya pada perilaku yang baik, karena potret guru ada pada anak didiknya, kalaulah ingin tahu bagaimana guru A maka liat anak didiknya dan kalai ingin tahu guru B maka lihat pula anak didiknya. 

Keluhuran pengetahuan, keluhuran Budi dan keluhuran amal jadi faktor guru dalam menyebarkan kedamaian. Oleh karena itu damai dimaknai dengan keajegan pengetahuan dengan budinya, dan Budi dengan amalnya dan ini pula yang membawa guru menjadi corong Agama yang Rahmatan Lil Al-Amin. 

Corong ini dimaksudkan sebagai sumber informasi kebaikan yang akan terus di tanamkan oleh Guru dalam menyongsong masa depan anak didiknya di masa yang akan datang. 

Sikap Perdamaian. 

Perilaku guru yang mendorong dan mencerminkan perdamaian akan memberikan konsekuensi pada seluruh peserta didiknya,  dan hal ini yang membangunkan adanya perdamaian di dunia ini. 

Pelajar sangat identik dengan pemuda atau tunas bangsa, apabila dipupuk dengan baik tentu akan menghasilkan tunas yang baik, seperti halnya tanaman apabila di pukul sesuai kadarnya maka akan tumbuh dan berkembang dengan baik yang akhirnya akan berbuah dan memberikan manfaat baik pada alam sekitarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun