Mohon tunggu...
Prabu Bathara Kresno
Prabu Bathara Kresno Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Konsultasi dan Bantuan Hukum

Dalam Asa, Rasa, Cipta, Karsa dan Karya Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Program Keluarga Harapan Peduli Banyuwangi

28 Mei 2017   00:52 Diperbarui: 28 Mei 2017   01:23 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyuwangi (23/05/2017) - Tim Program Keluarga Harapan (PKH) Banyuwangi Peduli melakukan kegiatan Bakti sosial menjelang Ramadan di desa Temuasri. Tim yang terdiri dari Pendamping PKH Kecamatan Sempu, PKH Kecamatan Srono, PKH Kecamatan Glemor serta beberapa donatur sosial menuju kediaman Mbah Poniyem di Dusun Karangharjo RT.01 RW.04, Kabupaten Banyuwangi.

Nenek berusia 57 tahun yang  kesehariannya hidup sebatang kara dengan pekerjaan sebagai tenaga harian tidak tetap memiliki penghasilan 30 ribu per hari. Dengan kondisi rumah yang memprihatinkan berjuang untuk bertahan hidup. Dan ironisnya, Poniyem sejak tahun 2017 sudah tidak mendapat bantuan Beras Sejahtera (RASTRA). Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Widi, Koordinator PKH Kecamatan Sempu.

Pendamping PKH Kabupaten Banyuwangi bergerak bersama berupaya mencari solusi, bekerjasama dengan  donatur Sosial di antaranya, Felix Widodo,  asal Desa Rejoagung Kecamatan Srono ini sangat senang sekali dengan kegiatan sosial ini. Felix mengatakan, “harta itu titipan dan didalam harta kita terdapat hak hak para masyarakat miskin". Hal senada juga disampaikan Erwin Hutabarat, penghobi ikan koi ini rela melelang ikan kesayanganya demi kegiatan sosial ini.

Menurut Widi, pihaknya akan terus berkordinasi dengan pihak Pemerintah Desa setempat dan selanjutnya akan mengupayakan Mbah Poniyem agar mendapat bantuan dari Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Banyuwangi.

Ditempat yang sama, Imam, Koordinator PKH Kecamatan Srono, mengungkapkan, kegiatan seperti ini sering kita lakukan, sebagai pendamping PKH sekaligus pendamping sosial kita di tuntut untuk peka dan peduli terhadap masalah- masalah sosial, baik itu peserta PKH maupun non peserta PKH. Kita tidak boleh terpaku begitu saja ketika menemukan masalah kesejahteraan sosial yang di  alami warga non PKH, tentunya dengan tidak mengurangi tugas dan kwajiban kita sebagai pendamping PKH, tambahnya.

Dalam kegiatan sosial tersebut, dana yg sudah terkumpul ini sebagian kita wujudkan dengan Sembako dan sebagian berupa uang tunai untuk diserah kepada mbah poniyem.

Sembari menangis, Mbah Poniyem, mengucapkan rasa syukur dan terimakasih serta doa kebahagiaan. 

To help people and to help themselves...Salam PKH, pungkas Imam. (PKH BANYUWANGI)

Editor: KAS/JSK

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun