Mohon tunggu...
Prabu Bathara Kresno
Prabu Bathara Kresno Mohon Tunggu... Lainnya - Analis Konsultasi dan Bantuan Hukum

Dalam Asa, Rasa, Cipta, Karsa dan Karya Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lain Sisi: Program Keluarga Harapan Sukses Bangkitkan Harapan Baru Keluarga Penerima Manfaat

16 Oktober 2017   00:51 Diperbarui: 16 Oktober 2017   08:12 3285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta (16/10/2017) -- Sejak diluncurkan Program Keluarga Harapan (PKH) tahun 2007 sampai dengan saat ini, banyak perubahan kebijakan yang inovatif dalam pelaksanaannya. Dengan adanya inovasi-inovasi yang lebih mumpuni diyakini mampu mensukseskan pelaksanaan program PKH tersebut, sehingga mampu meningkatkan kapasitas kepesertaan PKH.

Pada awal era pemerintahan Jokowi dan JK, target sasaran penerima PKH melonjak tajam menjadi 6 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan PKH memiliki andil besar dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia. Dengan cakupan kepesertaan yang sangat tinggi tersebut, diharapkan semua SDM PKH mampu memberikan kontribusi dalam menyukseskan program ini.

uppkhkotapekanbaru.blogspot.co.id
uppkhkotapekanbaru.blogspot.co.id
Dalam menyukseskan pelaksanaan PKH, Direktorat Jaminan Sosial Keluarga telah berupaya membuat inovasi baru untuk meningkatkan kapasitas peserta PKH, yaitu melalui kegiatan Pertemuan Peningkatan Kapasitas Keluarga (P2K2) atau Family Development Session (FDS) yang mulai diuji coba pada tahun 2015 lalu, mulai menunjukkan hasil nyata. Hal ini tidak lepas dari peran SDM PKH yang dengan gigih memberikan sosialisasi, motivasi, advokasi serta semangat kepada KPM dampingannya.

Keberhasilan pelaksanaannya dapat dilihat secara nyata pada keberhasilan KPM PKH yang rutin mengikuti kegiatan P2K2 ini, salah satunya adalah Siti Aisyah (45 Tahun) pengurus PKH yang memiliki tanggungan tiga orang anak dan lima orang keponakannya ini dalam kesehariannya bekerja sebagai pengupas kulit kerang dengan penghasilan 300 ribu per minggu. Sedangkan, suaminya bekerja sebagai buruh nelayan di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Dengan kondisi yang serba kekurangan keluarga Siti dituntut untuk bekerja keras. Dan sejak Siti ditetapkan menjadi peserta PKH dan mendapat bantuan sosial PKH tersebut perekonomian keluarganya mengalami perubahan.

Siti salah satu KPM PKH Kabupaten Bulungan
Siti salah satu KPM PKH Kabupaten Bulungan
Selain itu, Siti juga kerap hadir mengikuti pertemuan kelompok KPM PKH yang dilaksanakan setiap bulannya. Dari kegiatan inilah ide-ide kreatif Siti tumbuh, dengan modal sendiri membuat kue ilat sapi yang dijual di pasar-pasar. Inisiatif usahanya tersebut akhirnya membuahkan hasil, Siti bersama kelompoknya mendapatkan bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dari Dinas Sosial Kabupaten Bulungan.
Usaha Kue Ilat Sapi milik Siti
Usaha Kue Ilat Sapi milik Siti
Dengan kegigihannya itulah, Siti mampu membawa anak-anaknya serta keponakannya meraih gelar pendidikan. Siti mampu membawa satu anak dan satu keponakannya lulus sarjana, yakni Sarjana Kehutanan dan Hukum, ini merupakan kebanggaan terbesarnya. Dua anak (Jurusan Ekonomi dan Perikanan) dan satu keponakan (Jurusan Perikanan) masih berkuliah bahkan keponakannya tersebut menjadi juara 1 cerdas cermat tingkat Kabupaten Bulungan dan kini sedang mengikuti cerdas cermat di MPR RI. Tiga orang keponakannya yang lain masih bersekolah. Hal ini terucap oleh Siti, "saya dan suami bergandeng tangan, sesulit apapun, kami harus sekolahkan anak, itu tekad utama nya, anak saya maupun anak Alm. kakak saya perjuangkan untuk pendidikannya".

Siti juga menyampaikan, "warisan terbaik yang dapat diberikan orang tua kepada anaknya untuk memperbaiki kondisi keturunannya, kita ini orang ekonomi nya lemah, jadi kamu harus giat, dinding rumah saya aja hampir gak ada, saya itu gak kaya orang-orang, gak kepingin rumah mewah, ini itu, yang saya ingin anak saya punya pendidikan, sebaek-baeknya warisan itu cuma pendidikan, penderitaan maupun kesusahan kita ini usahakan cukup saya aja yang merasakan, jangan sampai turun temurun."

Wasringah saat di Sekretariat PPKH Kab. Bulungan
Wasringah saat di Sekretariat PPKH Kab. Bulungan
Hal yang senada juga disampaikan, Wasringah (40 Tahun) KPM PKH asal Kota Gede Yogyakarta yang akhirnya memutuskan untuk bertransmigrasi bersama keluarga ke Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Wasringah merupakan KPM PKH sejak tahun 2013 dan memiliki tiga orang anak kategori pendidikan. Dalam aktifitasnya sebagai KPM PKH, Wasringah selalu aktif dalam kegiatan P2K2 yang diadakan setiap bulan sekali. Menurutnya, banyak pengetahuan baru dan pesan-pesan penting serta motivasi yang diterima Wasringah. Informasi yang disampaikan oleh SDM PKH dalam kegiatan P2K2 mampu memberikan kontribusi dalam prestasi ketiga anaknya yang selalu meraih juara kelas. Wasringah tak mengira pesan-pesan motivasi yang selama ini ia sampaikan kepada anak-anaknya dari P2k2 menjadi faktor pendukung anak-anaknya sehingga tekun belajar dan meraih prestasi.
Wasringah KPM PKH Kabupaten Bulungan
Wasringah KPM PKH Kabupaten Bulungan
Selain kegiatan P2K2 tersebut, inovasi serta ide-ide pemikiran yang baru dalam pelaksanaan PKH adalah dengan melakukan transformasi penyaluran bantuan sosial PKH dari Tunai menjadi Non Tunai bersama Himpunan Bank Negara (Himbara). Transformasi ini juga sangat diyakini dapat menyukseskan program PKH serta mendukung kebijakan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI). Dengan transformasi ini, penyaluran bantuan sosial tidak lagi diterimakan secara tunai. Sehingga, KPM PKH dapat mengambil bantuannya dengan fleksibel sesuai dengan kebutuhannya dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk mengantri seperti halnya penyaluran bantuan sosial secara tunai dan bantuan sosial yang diterimanya tersebut dapat dijadikan sebagai tabungan di perbankan.
Logo Laku Pandai
Logo Laku Pandai
Dalam pelaksanaan transformasi ini masih perlu dilakukannya Integrasi Sosial sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berkepentingan dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. 

Diharapkan dimasa yang akan datang, inovasi serta ide-ide kreatif baru dapat memberikan kontribusi untuk meningkat harapan baru bagi KPM PKH di seluruh Indonesia.

PKH untuk Indonesia...Bravo PKH...Jayalah PKH...SDM PKH Luar Biasa...(KAS/JSK)

Pustaka: Success Story KPM PKH, Dini Fajri, Ditjen Linjamsos, 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun