Mohon tunggu...
Ilham Maulana
Ilham Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas

Tech Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Luis Enrique Mundur dari Posisi Pelatih Usai Spanyol Tersingkir di Piala Dunia 2022

8 Desember 2022   14:25 Diperbarui: 8 Desember 2022   14:40 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih tim nasional Spanyol, Luis Enrique mundur usai timnya tersingkir di 16 besar FIFA Piala Dunia 2022. (JOSEP LAGO/AFP via Kompas.com) 

Luis Enrique pertama kali menjadi kepala pelatih Spanyol pada Juli 2018, tetapi berhenti pada Maret berikutnya setelah hanya mengelola delapan pertandingan, lalu memutuskan untuk kembali lagi untuk periode kedua delapan bulan kemudian.

Secara keseluruhan, ia mengelola 47 pertandingan bersama tim nasional, menang 26 kali sementara hanya kalah tujuh pertandingan, dan membawa mereka ke semifinal Euro 2020 dan final UEFA Nations League tahun lalu.

Penurunan peforma Spanyol di FIFA Piala Dunia 2022

Ferran Torres (tengah) melakukan selebrasi bersama Pedri (kiri) dan Dani Olmo dalam laga uji coba Spanyol vs Albania. (AFP/LLUIS GENE via Kompas.com)
Ferran Torres (tengah) melakukan selebrasi bersama Pedri (kiri) dan Dani Olmo dalam laga uji coba Spanyol vs Albania. (AFP/LLUIS GENE via Kompas.com)

Menyusul penurunan performa pada 2014 dan 2018, ketika Spanyol membuat serangkaian tersingkir lebih awal dari turnamen internasional besar, hingga mereka bangkit kembali tahun lalu.

La Roja mencapai semifinal Euro, di mana mereka dikalahkan melalui adu penalti oleh Italia. Mereka juga finis sebagai runner-up di UEFA Nations League 2020-21 ke Prancis.

Ada harapan besar dari mereka di Qatar, dengan Luis Enrique membawa masuk skuad termuda ketiga di turnamen tersebut. Mereka juga memulai penampilan perdana di Piala Dunia 2022 dengan kemenangan terbesar dalam kompetisi tersebut.

Namun, Spanyol tidak mampu mempertahankan momentum tersebut, dan penampilan mereka menurun setelahnya, terlihat kehabisan ide saat menguasai bola sementara kekurangan titik fokus yang serius di lini depan.

Meskipun merupakan skuad yang sangat berbakat, manajer berikutnya akan memiliki tugas yang patut ditiru untuk mengeluarkan potensi terbaik dari para pemain tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun