Mohon tunggu...
NurulFalah Corner
NurulFalah Corner Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Info seputar Pondok Pesantren Nurul Falah Borongganjeng.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hindari Arogansi dalam Mendidik Anak

2 Februari 2019   06:24 Diperbarui: 2 Februari 2019   06:39 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: tribunnews.com

Ada beberapa tipe pendidikan yang diberikan orang tua terhadap anak dalam memberi aturan. Mulai dengan cara yang lembut hingga dengan ketegasan ala militer. Semuanya boleh-boleh saja asalkan sesuai dengan porsi dan situasi yang dihadapi. 

Yang terpenting sebenarnya bukan lembut dan tegasnya, tapi landasan dari larangan dan perintah yang diberikan pada si anak. Saat orang tua memberi aturan kepada anak, tak jarang kita dengarkan si orang tua berkata 

"Lakukan ini, kalau tidak bapakmu/ibumu akan marah!", atau saat memberikan larangan juga berkata: "Jangan begitu, atau jangan melakukan itu, nanti bapakmu/ibumu marah".

Sadar atau tidak, dengan menerapkan aturan seperti itu, maka orang tua telah mengedepankan arogansinya terhadap anak. Memang hal ini efektif, biasanya si anak akan langsung melaksanakan aturan dari orang tuanya. 

Tapi perlu diingat, efeknya hanya sementara dan tidak menimbulkan kesadaran pada si anak. Si anak akan melaksanakan aturan yang diberikan hanya karena takut pada orangtuanya, bukan karena mengerti dan faham arti aturan tersebut. 

Dampaknya, si anak hanya akan taat pada saat orangtuanya ada. Yang paling fatal, anak akan membangkang saat mereka beranjak dewasa dan sudah bisa berbicara banyak. 

Mereka tidak akan pernah patuh karena tidak pernah mengerti keburukan dan kebaikan yang mereka dapatkan dari aturan yang diberikan.

Sebagai orang beragama, orang tua sebaiknya memberikan aturan berlandaskan asas yang telah diatur dalam norma-norma agama. Contohnya: "jangan melakukan hal ini karena Tuhan tidak suka," atau "kerjakan hal ini karena ini merupakan perintah Tuhan dalam agama". 

Dengan begitu anak akan selalu taat kapan pun dan di mana pun mereka berada. Sebat mereka yakin Tuhan akan selalu mengawasinya di manapun mereka berada.

Sebaik-baik kesadaran bukanlah yang lahir dengan paksaan, tapi dari apa yang tumbuh dari hati, dari diri sendiri. Sebaik-baik aturan adalah yuang dipahami dengan baik tujuannya. Mengerti saat dilarang dan paham ketika diperintahkan. 

Anak harus paham kenapa mereka dilarang, dan harus tahu apa tujuannya mereka diperintahkan. Tentu semua itu akan terwujud dengan adanya pemahaman agama yang baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun