Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bila Kurikulum 2013 Begitu Membingungkan, 'Skip' Saja seperti Mika Angelo

2 Mei 2013   05:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:16 1679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1367411342888786264

[caption id="attachment_258418" align="aligncenter" width="254" caption="sumber: http://makelar-berita.blogspot.com/2013/02/biodata-Mikha-Angelo.html"][/caption]

Mika Angelo,15 tahun saat ini menjadi satu dari 4 finalis yang tersisa di 'X Factor Indonesia' yang ditayangkan tiap hari Jumat malam pukul 21.00 WIB.

Menarik sosok Mika bukan karena ketampanan dan kesan imutnya, tetapi juga karena kemampuannya bermusik yang sangat baik di usianya yang baru 15 tahun. Dia bisa bermain piano, gitar, mengaransemen lagu dan tentu saja bernyanyi.

Kemampuan bermusik inilah yang membuat Mika Angelo diterima langsung kuliah di SSR (School of Sound Recording) sebuah institusi pendidikan musik (audio engineering, music production and creative media).Berpusat di London dan memiliki cabang di Jakarta, Singapore, Manchester dan Kohcang (Thailand).

Tadinya saya mengira Mika ikut kelas akselerasi misalnya SD hanya 4 tahun, SMP 2 tahun dan SMA 2 tahun, tetapi ternyata tidak. Dia 'skip' alias melangkahi SMA, sesudah SMP langsung kuliah dan ternyata tempat kuliahnya menerimanya karena kemampuan yang dimilikinya cukup untuk mengikuti perkuliahan mereka.

Jadi, untuk apa si Mika menghabiskan waktu 3 tahun mengikuti kurikulum SMA yang 'njelimet' padahal untuk kuliah yang dia inginkan ternyata itu tidak perlu?

Mungkin ini karena perkuliahan berbasis seni dan keterampilan seperti SSR lebih menilai kemampuan bermusik dibandingkan segala syarat-syarat administrasi, ilmu formal dan teoritis yang jarang terpakai di terapan, tetapi bukan tidak mungkin yang lain pun akan memikirkan hal yang sama: PERLUKAH IJAZAH SMP atau SMA untuk kuliah?

Bila seseorang pintar bermain bola dengan bakat alam dan mampu melewati 4-5 pemain yang 5 tahun lebih tua, apakah dia harus lulus pelajaran kwadrat, akar, hukum pitagoras sebelum masuk akademi bola?

Ataukah seorang yang tidak pernah sekolah formal karena harus berdagang asongan membantu orang tuanya tetapi senang baca biologi, anatomi, kimia dan fisika, dapatkah dia 'skip' langsung ujian di fakultas kedokteran?

Sebaiknya semua universitas memberi peluang adanya tes masuk pola seperti ini, karena mungkin banyak anak-anak berbakat terpaksa jadi 'kusut' bakatnya karena harus dicekoki pelajaran yang tidak terlalu perlu selama bertahun-tahun yang membenamkan keistimewaan mereka.

Jadi, yang penting si anak bisa baca,menulis, membuat esay, berhitung dan selanjutnya testingnya adalah skill. Bila kemampuannya cukup berpotensi dan peluang berkembangnya tinggi, maka mereka dapat kuliah di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun