Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Harus Meriang Lagi akibat "Booster" Kedua Vaksin Covid-19

2 September 2022   23:22 Diperbarui: 3 September 2022   11:35 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Dokter duluan, ya. Kalau dokter tidak apa-apa, kami lebih "pede"...."Kata salah satu perawat yang namanya ada di daftar vaksin "booster" kedua Covid-19 di tempat kerja kami Rumah Sakit Charitas Hospital KM 7, Myria, Palembang.

"Siapa takut?" jawabku spontan karena memang sudah hampir 1 tahun, sejak September 2021 saya divaksin "booster" pertama dan secara teoritis kekebalan dari vaksin ini hanya bertahan 6 bulan dan sesudahnya perlu di"re-charge" lagi dengan pemberian ulang. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Kalau tidak maka ada kemungkinan antibodi di tubuh saya "low-bat" dan berakibat saya harus menghadapi belasan pasien Covid-19 tiap hari dengan pertahanan yang sangat minimal, siap-siap dihabisi bak FS menembak brigadir J dari jarak dekat tanpa perlawanan.


Setelah vaksin Covid-19 pertama dan kedua memakai Sinovac dengan efek samping hampir tidak ada dan "booster" pertama memakai Moderna yang membuat tubuh saya sempat demam, mengantuk, dan pegal-pegal selama 3 hari, maka yang terakhir ini di tanggal 31 Agustus 2022 pukul 09.15 WIB saya pun disuntik oleh bidan Arnova yang cantik dengan vaksin Pfizer yang konon efek paska vaksinnya bervariasi dari yang ringan sampai yang berat. Tetapi untungnya pada saya efeknya hanya sedikit pegal di lokasi suntik selama 1 hari dan sedikit meriang tetapi hanya 12-an jam.


Pertanyaannya mengapa perlu "booster" lagi bagi tenaga kesehatan? 

Karena pandemi ini belum berakhir, sempat 2 sampai 3 bulan saya tidak merawat pasien Covid-19, tetapi Februari sampai Mei lalu ada lagi gelombang omicron, lalu setelah sempat sepi 2 bulan, Juli dan Agustus datang lagi gelombang lain dengan gejala ringan tetapi tetap merepotkan karena nama virusnya tetap Covid-19 dengan prosedur yang masih belum bisa dianggap penyakit menular biasa.

Tubuh kita yang memiliki antibodi ada yang seluler dan humoral, maka untuk virus yang berperan antibodi sel B yang bersifat humoral atau cair dan biasanya berikatan secara spesifik dengan antigen virus tertentu. 

Kalau virus yang dikenalnya masuk, antibodi spesifik yang bak tentara dalam tubuh ini langsung menangkap si virus dan menghancurkannya. 

Mutu si antibodi spesifik ini biasanya hanya bertahan 6 bulan, kalau tidak ada serangan virus dalam 6 bulan, dia jadi lupa sama musuhnya dan kalau tidak dilatih lagi ketangkasannya dengan vaksin maka si antibodi akan cuek atau lupa kalau ada Covid-19 masuk ke tubuh lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun