Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Inikah Nominator Kompasianer Tertampan di Kompasianival 2019?

10 November 2019   00:47 Diperbarui: 10 November 2019   00:48 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Standar tampan sebelum dan sesudah (dok.pri)

Konon katanya, ketampanan lelaki itu relatif tetapi kejantanan itu definitif atau minimal sensitif. Beda persepsi tampan tergantung selera, ketajaman penglihatan seorang wanita, tergantung pula latar belakang pendidikan, sosial, budaya, agama dan tingkat perekonomian. 

Misalnya seorang gadis yang berpandangan liberal mungkin lebih menganggap tampan lelaki bertatto indah dari ujung rambut sampai ke kaki namun remaja putri dari lingkungan religius menganggap pemuda bertatto itu mengerikan.

Semula, konon kabarnya,ada wacana pemilihan kompasianer tertampan di Kompasianival 2019 karena banyak kompasianer wanita yang mengusulkan si tampan berdasarkan seleranya masing-masing dan berdasarkan "voting" terbanyak dari akun-akun yang terverifikasi bukan robot "Sophia" maka terjaringlah beberapa Kompasianer tanpan, antara lain:

Bersama Katedra Rejawen (dok.pri)
Bersama Katedra Rejawen (dok.pri)
Bagi para wanita yang menganggap rajin menulis itu "sexy" dan tampan, maka Katedra Rejawen yang sudah menulis 4975-an tulisan selama 10 tahun di Kompasiana sangatlah mengundang gairah buat menulis. 

Untuk kategori ini beliau tidak terlawan, posisinya sudah senior di Kompasiana dengan 130 ribuan point. Kalau point itu bisa ditukar dengan parfum, salon, pakaian butik atau asesoris lainnya, bukan tidak mungkin ketampanan fisik pun akan bertambah lagi.

Kong Ragile (dok.pri)
Kong Ragile (dok.pri)
Sebagian lainnya mengusulkan Kong Ragile sebagai pria tertampan, karena kumis tipis dan senyuman simetris elipsnya yang khas itu belum ada yang menandingi di Kompasiana. 

Banyak yang berusaha meniru kumis tipisnya tetapi senyumannya kurang pas atau berhasil menirukan senyumannya yang elips dan simetris tetapi kumisnya mirip kumis kucing karena ternyata memang sedang minum ramuan kumis kucing akibat ginjalnya ada pasir-pasir calon batu.

Kang Pepi (dok.pri)
Kang Pepi (dok.pri)
Kalau yang mengagumi kepeloporan di bidang "citizen Journalism" dan pembinaan "content" yang kreatif menjadi ukuran ketampanan dan kekaguman maka Kang Pepih yang banyak diusulkan, terutama kompasianer wanita yang suka menulis dan kaca matanya minus minimal 3.

Bain Saptaman (dokumentasi om Nanang)
Bain Saptaman (dokumentasi om Nanang)
Untuk Kompasianer wanita yang suka sosok pendidik, maka banyak yang mengusulkan pak guru bersepeda ontel Bain Saptaman, serasa-rasa melihat tokoh gurunya Iwan Fals di lagu "Omar Bakri".

Babe Helmi (dok.pri)
Babe Helmi (dok.pri)
Gadis remaja yang menganggap dunia "live streaming", reportase media pertelevisian, maka Babe Helmi menjadi pilihan utama di Kompasiana. DARI sudut pandang berbeda jika gaya rambut unik menjadi salah satu kriteria penting maka beliau ini berani tampil beda.

Bung Nanang (dokumentasi Nanang)
Bung Nanang (dokumentasi Nanang)
Yang suka fotografi dan mengintip sesuatu dari sudut-sudut yang "mengundang", maka Nanang Diyanto ST Baron menjadi usulan ketampanan terbanyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun