Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Siapa Suruh Lawan Pertahana?

26 April 2019   00:52 Diperbarui: 26 April 2019   00:54 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 6 November 2012, rakyat Amerika Serikat menyelenggarakan pemilihan presiden dengan kandidat Barack Obama/ Joe Biden dari Partai Demokrat dan Mitt Romney/ Paul Ryan dari Partai Republik. Selesai perhitungan suara dengan sistem "electoral vote" yang rumit, di tanggal 7 November 2012, didapatkan hasil Obama sebagai pertahana menang dan Mitt Romney langsung mengucapkan selamat.

Obama dilantik 20 Januari 2013 dan menjalankan periode keduanya dengan baik, walaupun banyak tekanan dari legislatif maupun ketidakpuasan dari sekutunya Israel, karena Obama menolak menyerang Irak. Periode kedua yang tidak semulus periode pertama pemerintahannya mempengaruhi suara ke Partai Demokrat selanjutnya, yang membuat tahun 2016 lalu Trump memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat melawan Hillary Clinton.

Periode pertama Obama, melawan Mc Cain dari Partai Republik, agak diuntungkan karena rakyat Amerika Serikat sebagian besar kecewa dengan kepemimpinan dua periode presiden Bush, sehingga semangat perubahan yang dikampanyekan oleh Obama sangat mengena di hati para pemilih di Amerika Serikat.

Program kerjanya yang memperbanyak lapangan kerja, mengurangi pembelian minyak dari luar negeri dan asuransi kesehatan yang murah "Obama care" serta melindungi minoritas, membuat popularitasnya tidak terbendung untuk terpilih kembali di periode kedua.

Sengaja saya membawa kita membahas Obama sebagai gambaran pertahana yang sukses terpilih kembali di periode kedua, karena beberapa hal:

1. Kebijakannya menyentuh masyarakat miskin terutama di asuransi kesehatan murah dan penyediaan lapangan pekerjaan.

2. Kebijakannya melindungi orang-orang yang terpinggirkan, minoritas dan dianggap kelas bawah.

3. Dia berasal dari keluarga campuran ras Afrika dan Eropa, orang biasa dan bukan keluarga politikus turun temurun.

4. Politik luar negerinya mengutamakan dialog dan menghindari perang, serta menarik pasukan dari Afganistan.

Siapapun lawannya untuk menjadi presiden harus memiliki program yang lebih baik dari itu dan mampu "mematahkan" keunggulan-keunggulan non program lain yang dimiliki Obama. Mitt Romney sudah berusaha maksimal memberikan soal-soal "ujian nasional" kepada sang pertahana, namun apa daya pesona Obama susah dilawan.

Pemilihan periode kedua bagi pertahana, seyogyanya berbeda dengan pemilihan umum yang sama-sama pertama bagi semua calon pemimpin negara, propinsi, kota atau desa. Jika sama-sama baru, maka yang diadu adalah program kerja dan rekam jejak prestasi atau kejelekan masa lalu. Periode kedua bagi pertahana sebenarnya adalah ujian kepuasan pelanggan pada dirinya, yaitu rakyatnya. Jika mereka puas, maka lebih setengahnya memilihnya lagi, sebaliknya jika banyak yang tidak puas, maka lebih setengahnya memilih lawannya.

Penantang sang pertahana adalah pemberi soal-soal yang harus dijawab, kalau banyak jawaban benar, akan lulus, tetapi kalau banyak jawaban salah maka rakyat akan mengalihkan dukungan.

Keuntungan pertahana adalah, mereka berkampanye sembari kerja, berkonsolidasi sembari bekerja dan menyiarkan keberhasilan pekerjaannya sembari kerja dengan dana anggaran negara. Jadi, sejak dilantik, sang pertahana memang sudah mengkampanyekan dirinya lagi untuk periode berikutnya melalui pidato kenegaraannya.

Penantang baru berkampanye kalau sudah lolos seleksi calon penantang dan dana berkampanyenya harus menyiapkan sendiri, jejaring tim suksesnya menyiapkan sendiri, lalu isu-isu dan persoalan yang akan diluncurkan ke rakyat harus memikirkan sendiri. Jadi jelas akan kalah persiapan, kalah sumber daya tenaga dan uang. 

Pertanyaannya, kalau sudah tahu dari awal sudah tertinggal disana-sini dan tetap berani maju melawan pertahana, lalu kalah, siapa yang harus disalahkan? Andai lagu "Sapa Suruh Datang Jakarta" ini diganti kata-katanya menjadi "Sapa Suruh Lawan Pertahana", kira-kira enak tidak dinyanyikan, ya?


Sapa suruh lawan pertahana
Sapa suruh lawan pertahana
Sandiri suka sandiri rasa
Endo..e..sayang...

sumber: dokumentasi kompal
sumber: dokumentasi kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun