Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saat Pendukung Jokowi dan Pendukung Prabowo "Reuni Imlek-an" Bersama

10 Februari 2019   07:49 Diperbarui: 10 Februari 2019   08:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Siapa yang "open house"?" Tanyaku di "WA grup" angkatan yang pesertanya kebanyakan netral di pemilu nanti.

"A**i, Pos. Sabtu (kemarin 9 Pebruari 2019), mau datang, tidak?"Tanya yang lain. Rupanya teman seangkatan di SMA yang ada di Palembang tidak ada yang mengundang ramai-ramai, sementara yang di Jakarta, senang bertemu, karena terasa menyenangkan bernostalgia SMA, malah ada yang berencana nonton bareng "Dilan 1991" segala, karena kami tamat SMA tepat tahun 1991.

Kebetulan aku ada seminar di Jakarta, sekalianlah ikutan, dengan syarat membawa makanan, seperti yang lain, ada sumbangan makan.

Dok.pri.
Dok.pri.
Ada yang bawa pempek, otak-otak, aku membawa tekwan dan kerupuk kemplang dari Palembang, bahkan ada yang membawa durian 3 wadah besar yang kuning emas menantang.

Dok.pri.
Dok.pri.
Tidak lupa si tuan rumah memberikanku 3 angpau untuk anak-anak, katanya angpau untuk yang belum menikah, walau sudah gaji tinggi tetapi belum menikah berhak "diangpauin".

Dok.pri.
Dok.pri.
Namun yang pasti, diantara kami ada yang fanatik "jokowi lovers" dan ada juga yang "prabowo lovers" dari lima tahun yang lalu dan tidak jarang sesekali berdebat di "WA grup" menjagokan pilihannya masing-masing, tetapi kalau sudah berkumpul, maka semua sepakat membuang bendera pilihan politiknya dan memilih menceritakan kisah-kisah lucu dan romantika di SMA.

Dok.pri
Dok.pri
Prinsip kita jelas, pemilu hanya ajang pesta politik lima tahunan, tetapi pertemanan sejati semoga bertahan seumur hidup.

Istilah "reuni imlekan" juga kami pilih untuk acara ini, untuk membuat yang agak ragu merayakan imlek karena prinsip hidupnya tetap dapat datang dengan motivasi reunian saja, jadi tidak terlalu merasa salah.

Selama 3 jam, kami bersenda gurau bersama, mungkin terakhir sebelum 17 April 2019, nanti biasanya selesai hari lebaran kami kumpul bersama lagi di rumah teman yang berhari lebaran.

Indahnya pertemanan tidak akan tergerus oleh "ribetnya" perpolitikan, setuju?

Sumber: kompal dokumentasi
Sumber: kompal dokumentasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun