Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

"Ngeblog Ada Pialanya Juga Ya, Pa?"

11 Desember 2018   05:58 Diperbarui: 11 Desember 2018   23:28 971
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kira-kira tiga bulan lalu, saya dan istri sempat terpingkal-pingkal mendapatkan soal-soal dan jawaban hasil midsemester Lukas yang masih kelas dua sekolah dasar. Hasil ujian itu sengaja dibagikan supaya orangtua dapat mengajari anak-anaknya kalau jawabannya salah.

Di pelajaran Bahasa Indonesia, ada pertanyaan begini: Apa pekerjaan utama ibumu? Jawaban si Lukas adalah: Pekerjaan utama ibu memasak dan membereskan rumah. Dan itu dinilai benar oleh gurunya, karena mamanya terlihat setiap hari memasak dan menyapu rumah, walau juga dibantu anak-anak yang sudah sekolah menengah pertama. 

Kami memang sudah 7 tahun tidak punya "asisten rumah tangga", maka semua beres-beres dilakukan berdua dan sekarang berlima. Hanya mencuci dan menggosok masih dengan "asisten" yang mengerjakannya di rumah orangtua saya.

Pertanyaan berikutnya, apa pekerjaan utama ayahmu? Maka jawaban lucu si Lukas adalah: pekerjaan utama ayah adalah menyiram kembang di taman setiap hari.

Hampir tiap malam, kalau musim kemarau saya memang menyirami kembang di pekarangan rumah dan Lukas sesekali ikutan membantu, sehingga mungkin berkesan. Lucunya, ibu gurunya tetap mencontreng jawaban itu benar.

Tetapi saya pun menjelaskan kepadanya, kalau maksud pekerjaan utama itu adalah aktivitas yang papanya kerjakan di rumah sakit untuk mencari uang, sebagai dokter, sementara menyiram kembang itu adalah kegemaran atau hobi saja. Akhirnya dia pun mengerti menjawab untuk soal semesteran.

Sepulang dari Kompasianival kemarin 9 Desember 2018 pagi, dia dan abang-abangnya pun memeriksa semua barang bawaan saya dan menemukan piala "Kompasiana Award". Langsunglah mereka bertanya ini dan itu, yang pada dasarnya tidak menyangka untuk tulis-menulis di dunia maya ada juga yang diberikan semacam penghargaan.

Sekalian saja, saya pun kasih tahu bahwa dunia internet itu kalau dikelola dengan benar dapat menjadi sumber penghasilan walaupun saya tetap ingin mereka semua mengejar pendidikan dahulu setinggi mungkin dan jangan ingin cepat selesai sekolah hanya karena buru-buru mau cari makan di internet. 

Intinya, saya meminta mereka kalau bisa lebih memanfaatkan dunia maya dengan positif jangan hanya buat nonton youtube film kartun atau parodi-parodi lucu.

Si Bungsu dan Piala (dok.pri.)
Si Bungsu dan Piala (dok.pri.)
Sepertinya anak kedua saya, Markus yang pernah memenangi piala lomba renang tingkat kecamatan dan Bahasa Inggris pun berminat "berlomba" di dunia maya, apalagi saya bilang salah satu animator film-film superhero di Hollywood adalah orang Indonesia yang belajar editan komputernya secara otodidak dari dunia maya.

Melalui tulisan ini, saya pribadi mengucapkan terima kasih pada admin Kompasiana yang tetap meloloskan saya jadi nominasi di kategori spesific interest bidang medis, walaupun saya sebenarnya juga heboh kalau menulis cerpen dan puisi atau terkadang membahas politik dan bola kaki alias penulis "campur sari". 

Kemudian kepada komunitas "Kompasianer Palembang" yang sedang aktif-aktifnya serta "Planet Kenthir" yang mau diaktifkan lagi oleh Kong Ragile di 2019, lalu komunitas lain tempat saya pernah bertamu seperti "Fiksiana Community" dan "Desa Rangkat". 

Pasti yang menominasikan saya dan memilih saya dari teman-teman yang dekat, di samping rekan Kompasianer lain yang tidak terikat komunitas, karena saya pribadi malu menominasikan diri sendiri dan sungkan berkampanye door to door meminta vote.

Tiap tahun dari 2011 saya datang ke Kompasianival untuk melihat teman-teman atau komunitas dapat penghargaan, saya ikut bangga, karena saya anggap itu adalah kemenangan bersama, siapa yang ke depan adalah perwakilannya saja. 

Piala itu hanyalah sarana pihak pengelola Kompasiana memberikan penghargaan kepada semua Kompasianers dari senior sampai debutan, dari yang sangat mentereng kedudukannya di pemerintahan sampai akun "tuyul" gak jelas yang beriklan obat kuat atau judi poker, tua-muda, miskin maupun kaya yang diwakili oleh kami.

Jika sehat, tahun depan dan tahun-tahun berikutnya saya tetap usahakan hadir di Kompasianival dan mudah-mudahan ada wajah-wajah baru yang "maknyus" menang atau malah yang sudah "kapalan" di Kompasiana sejak 2008 ternyata menemukan "nyawa menulisnya" kembali tahun ini dan berjaya.

dari FB Kompal
dari FB Kompal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun