"Hanya Stasiun LRT di OPI Mall yang Tutup, Dirusak Puting Beliung, Pak...."

"Oh, untunglah, pak. Saya pikir LRT-nya rusak semua."Kata saya pada petugas di stasiun LRT Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, pagi ini, sesampainya dari Jakarta, menghadiri pemakaman istri paman saya 27 Oktober 2018 kemarin.

"Oh, stasiun lain tidak rusak, memang angin puting beliung kemarin saat hujan deras di sekitar Jakabaring sangat kuat." Kata si petugas.

Kabar di beberapa media "online" , atap gedung aquatik rusak, serta beberapa fasilitas di kompleks olahraga yang pernah menjadi tempat pelaksanaan Asian Games 2018 Agustus sampai 2 September 2018 mengalami rusak parah.

Stasiun LRT Rusak (Sumber: Viva.co.id.)

Jujur ini pertama kali saya mencicipi naik LRT karena mau langsung ke rumah sakit Myria, visitasi pasien yang dirawat. Kebetulan rumah sakit kami hanya 100 meter dari stasiun LRT Punti Kayu. Tiketnya pakai kartu Brizzi yang harus diaktivasi di loket, harganya 10 ribu. Kalau naik taksi minimal harus kena 70 ribu.

Mejeng di LRT (dok.pri)

Penumpang dari bandara cukup banyak, sekitar 50-an orang, tetapi semua dapat tempat duduk. Jalannya kereta halus dan cukup nyaman, mirip LRT di Malaysia, Singapura, Jepang dan Australia.

Kerusakan atap LRT di stasiun paling ujung di Jakabaring OPI Mall menurut saya adalah bencana alam, namun perlu diantisipasi di masa mendatang, bagaimana supaya atapnya tidak mudah dirusak angin, karena proyek ini termasuk strategis dan bernilai politis tinggi. Apalagi kalau ada korban jiwa,mungkin isunya akan "digoreng" minimal 2 bulan.

Dari FB Kompal