Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Operasi Usus Buntunya di Bekasi Saja, Dok

15 Maret 2018   22:08 Diperbarui: 15 Maret 2018   22:23 1223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

"Mual, muntah dan nyeri di perut kanan bawah, Dok.... "Keluhan Pasien usia 30-an awal yang bekerja di proyek konstruksi di Palembang menjelang ASIAN GAMES nanti. 

"Mas ini ada BPJS? Ini perutnya keras banget seperti ada usus buntu. Kalau kita USG (ultrasonografi) ada peradangan di apendiks, maka perlu operasi." Tanya Saya, karena khas sekali antara pusat dan tulang panggul iliaca bagian sepertiga luarnya yang disebut titik "Mc. Burney " ditekan keras mirip papan. 

"Kami ditanggung perusahaan, Dok ... "Kata teman si Pasien yakin. Kebetulan keluarga si Pasien tidak ikut ke Palembang dan ada di Bekasi.

Lalu pemeriksaan laboratorium menunjukkan sel darah putih diatas 30 ribu dan USG juga ada gambaran usus buntu yang pecah dan direncanakan oleh dokter bedah untuk operasi.

Posisi usus buntu (Dokumentasi Pribadi)
Posisi usus buntu (Dokumentasi Pribadi)
Ternyata, saat si teman melapor ke atasan mereka rencana mau operasi, si "Boss" menyampaikan untuk usus buntu tidak ditanggung perusahaan, karena tidak sesuai dengan pekerjaan saat itu. Intinya itu penyakit tidak ada hubungan dengan pekerjaan dan salah si Pasien sendiri.

"Kalau tidak ditanggung kantor, saya keluar rumah sakit saja, Dok. Pulang saja ke Bekasi, operasi disana saja pakai BPJS. Kasih obat antinyeri yang kuat saja,Dok...."Katanya.

Akhirnya dengan berat hati si Pasien pulang atas permintaan sendiri (APS).

Dahulu sekali tahun 2014, saat pertama BPJS Kesehatan diadakan,  pasien umum dapat langsung pindah ke BPJS walaupun baru daftar sehari. Namun saat ini kalau masuk tidak memakai BPJSK, maka di episode rawat tersebut di rumah sakit tidak boleh lagi beralih ke BPJS. 

Pasien biasanya harus pulang dahulu, selesaikan administrasi umumnya dan keluar dari bangsal keperawatan dahulu dan kalau sangat parah kondisinya langsung ke "emergency " (IGD)lagi baik rumah sakit sebelumnya atau rumah sakit yang baru.

Bila di IGD rumah sakit yang dituju sesudah pulang rawat umum tadi dinilai gawat darurat maka boleh diinapkan dengan memakai BPJSK, tetapi kalau sudah stabil, disarankan ke PUSKESMAS atau dokter keluarga.

Sebenarnya sebagai dokter, kondisi ini dilematis, ingin menolong, tetapi salah si Pasien dan temannya juga dari awal sudah yakin benar itu penyakit ditanggung kantor tanpa harus memakai BPJS Kesehatan. Langsung mengalihkan pasien umum tersebut menjadi BPJS Kesehatan juga kalau ketahuan dapat saja dinilai "Fraud" atau curang. Membiarkan si pasien pulang paksa dan ke Bekasi entah naik apa dan entah apakah di perjalanan terjadi sesuatu yang fatal, sangat tidak tega membayangkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun