Mohon tunggu...
Posma Siahaan
Posma Siahaan Mohon Tunggu... Dokter - Science and art

Bapaknya Matius Siahaan, Markus Siahaan dan Lukas Siahaan. Novel onlineku ada di https://posmasiahaan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ibunya Sudah Dapat Melanjutkan "Home Care"

21 Januari 2018   19:57 Diperbarui: 21 Januari 2018   20:09 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Oh, tidak bisa di rumah sakit ini sampai ibu saya bisa berjalan, Dok?"Tanya si anak perempuan ibu penderita "stroke" penyumbatan pembuluh darah otak yang sampai hari ke 8 perawatan masih belum bisa menelan, tetapi pernapasan dan jantungnya sudah stabil. 

Lengan dan kaki kananya masih lumpuh, tetapi dia sudah 3 hari tidak diinfus lagi dan obat-obatannya digerus di mortir lalu dilarutkan di air masak lalu dimasukkan ke nasogastric tube yang melalui hidung langsung masuk ke lambung. Makanan cair pun yang berbentuk susu dengan kandungan gizi tertentu berkalori 1500 perhari sudah cukup untuk kebutuhan hidup dasar pasien yang tirah baring.

"Keputusan boleh pulang dengan perawatan "home care" tergantung dokternya, yaitu saya, karena penyakit kronis seperti ini perlu rehabilitasi pelan-pelan dan itu memakan waktu 3 minggu sampai tidak terbatas, karena ada pasien "stroke" yang selama sisa hidupnya tidak pernah bisa hilang lumpuhnya. Daripada nanti ketularan penyakit dari pasien lain, saya kasihan." Kata Saya. Kebetulan pasien di samping dan di depan ibu itu batuk-batuk semua dan tidak mau pula memakai "masker", belum lagi yang menunggunya juga batuk berdahak yang bolak-balik ke kamar mandi sekedar buang dahak dan buang ingus.

"Kami pulangnya tetap terpasang selang di hidung dan selang kencing ya,Dok?" Tanyanya.

"Boleh, nanti dua minggu sekali selang-selangnya diganti. Perawat rumah sakit ini dapat beberapa orang membantu di rumah untuk perawatan, tetapi "home care" memang belum ditanggung BPJS Kesehatan, keluarga harus membayar sendiri."Lanjut Saya.

"Kami mengerti, Dok..... "Jawabnya.

Pasien BPJS Kesehatan yang kronis disertai kelumpuhan seperti ini sering menimbulkan masalah tersendiri tentang indikasi pulang. Bagi rumah sakit, kalau si pasien tidak memerlukan obat-obatan melalui infus lagi dan pernapasan serta jantungnya terkendali, itu sudah indikasi pulang, karena penanganan pasien hanya sampai mengatasi kegawatan dan kekronisannya tidak bisa hilang hanya dikendalikan atau cukup dirawat orang awam. Sebaliknya keluarga ingin pasien pulang sudah bisa berjalan dan makan sendiri, mandi sendiri kalau memungkinkan menyetir mobil sendiri.

Perundingan antara dokter yang merawat dan keluarga ya disini, karena merawat pasien sampai satu bulan, padahal tidak memerlukan oksigen, infus ataupun tindakan invasif, biaya perawatannya akan sangat besar, selain itu mungkin ada pasien baru yang sangat perlu oksigen, infus atau tindakan darurat terpaksa tidak dapat tempat tidur, karena banyak tempat tidur terisi pasien-pasien tirah baring kronis yang menunggu bisa jalan lagi ini.

Jalan keluarnya adalah "home care", perawatan di rumah yang dapat dilakukan oleh keluarga atau perawat yang datang ke rumah, syaratnya si pasien sudah stabil pernapasan dan sirkulasinya, serta dapat meminum obatnya. Beberapa alat bantu seperti selang hidung ke lambung, selang kencing boleh tetap terpasang. Bahkan kalau keluarga bisa menyediakan oksigen di rumah, pasien yang masih memerlukan oksigen pun boleh "home care".

Apakah BPJS Kesehatan memperbolehkan hal ini? Setahu saya, BPJS Kesehatan tidak mengatur masalah klinis, yang penting pasien sudah boleh pulang dan keluarga sudah mengerti perawatan selanjutnya. Yang tidak diperbolehkan itu memulangkan pasien tanpa penjelasan dan terkesan ditelantarkan.

Kalau ada kesan menelantarkan pasien inilah maka ributnya kemana-mana dan ini yang tidak dikehendaki. Jadi kalau dokter yang merawat tidak mampu mencapai titik temu dengan keluarga, rumah sakit harus punya bagian humas yang baik untuk menjelaskan hal ini.

dari FB Kompal
dari FB Kompal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun