Mohon tunggu...
Johnson K.S. Dongoran
Johnson K.S. Dongoran Mohon Tunggu... -

Lahir dalam keluarga Kristen dari suku Batak di Tapanuli Selatan Sumatera Utara, masih muda merantau di Pulau Jawa. menikah dengan gadis Bali dan dikaruniai tiga orang anak. Kini bekerja sebagai dosen di UKSW dan tinggal di kota Salatiga. Prinsip hidup pribadi: Setiap hari ergaul akrab denan Tuhan; menambah dan memperkental persahabatan dengan sesama; menambah ilmu dan keterampilan; menghasilkan sesuatu yang berguna bagi banyak orang; berkeringat; bekerja berdasarkan prioritas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Percakapan

3 Mei 2013   07:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:12 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Di SMA Negeri II Padangsidimpuan pada awal tahun 1970-an, ada seorang guru yang sudah tua, yang mengajar Bahasa Belanda. Guru ini memiliki kebiasaan setiap minggu menyuruh beberapa pasang siswa maju berduaan di depan kelas melakukan suatu percakapan dalam Bahasa Belanda. Topik percakapan bebas, tergantung kreatifitas siswa, yang penting percakapan dilakukan dalam Bahasa Belanda.

Guru ini jarang menengok atau melihat ke arah siswa yang sedang melakukan percakapan, tetapi terbiasa menunduk dan menutup mata sambil serius mendengar percakapan yang sedang berlangsung. Kalau kurang tepat, guru kami ini membetulkan percakapan tersebut. Karena sang guru menunduk dan tutup mata, para siswa biasanya sudah lebih dulu mempersiapkan topik percakapan atau dialog tentang sesuatu di dalam Bahasa Belanda yang ditulis di tangan atau di selembar kertas kecil yang digenggam di dalam tangan. Ketika disuruh maju oleh Pak guru, siswa yang berpasangan ini tinggal membaca conversation yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Sesudah beberapa pasang siswa maju dan melakukan percakapan dengan benar, dari kursinya guru ini berkomentar: “Kalian pintar-pintar semua, ya”, sambil tersenyum ke arah siswa. Kami tersenyum mendengar komentar Pak guru yang sudah tua ini. Mungkin ia tidak sadar atas kecurangan para siswanya. Karena Pak guru puas atas semua percakapan dalam berbagai topik kehidupan dalam Bahasa Belanda yang ia ajarkan, umumnya semua siswa lulus mata pelajaran beliau dengan nilai baik.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun