Mohon tunggu...
Mohamad Irvan Irfan
Mohamad Irvan Irfan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan Aktifis Sosial

Sedang belajar jadi Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemajuan Kebudayaan, Belajarlah dari Nenek Moyang Kita

30 Oktober 2019   09:50 Diperbarui: 11 Desember 2019   22:51 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan sebenarnya peran budaya telah mengalami sebuah mutasi yang mendalam, yang mana posisi dan perannya di dalam dinamika sosial telah bertransformasi sejak paruh kedua abad yang lalu. 

Dari posisi super-sttruktur dan otonom di masa lampau, budaya telah menjadi sebuah aspek sentral dan struktural dari masyarakat-masyarakat kontemporer. 

Kreatifitas budaya, diasosiasikan hampir secara eksklusif dengan dunia artistik dan literer di masa lampau, telah menjadi sebuah konsep kunci di dalam konteks yang baru ini.

Akhir-akhir ini baik itu literatur akademis maupun laporan-laporan dan rekomendasi-rekomendasi di dalam kebijakan publik dan budaya, menggunakan kreatifitas sebagai sebuah konsep kunci untuk memahami dan menggalakkan proses-proses regenerasi urban, perkembangan ekonomi dan inklusi sosial. 

Dalam konteks ini, kreatifitas budaya dipahami, secara instrumental, sebagai sebuah pendahuluan bagi proses-proses inovasi. Karena inilah, kreatifitas budaya terlibat dalam sebuah narasi sempit, hampir secara eksklusif diasosiasikan dengan porses-proses pembangunan ekonomi di dalam konteks urban. Konsep-konsep seperti  ekonomi kreatif, kota-kota kreatif, dan kelas kreatif adalah sebuah contoh mewakili dari diskursus hegemonik mengenai kreatifitas budaya.

Kreatifitas budaya bercermin pada  konsep kreatifitas di dalam kerangka dari sebuah narasi yang berbeda, narasi yang luas. Fenomena seperti globalisasi dan digitalisasi; mobilitas, proses-proses migrasi, pertemuan-pertemuan budaya, dan formasi identitas-identitas: transformasi urban dan sosial; perubahan-perrubahan ekonomi: dsb. Memiliki sebuah pengaruh yang penting terhadap masyarakat di hampir seluruh dunia. 

Kreatifitas budaya adalah sebuah konsep kunci untuk memahami semua proses-proses ini dari sebuah perspektif yang dalam dam kompleks, baik itu di dalam bidang spesifik produksi budaya dan di dalam masyarakat secara keseluruhan. Bercermin pada kreatifitas budaya di dalam kerangka non-ekonomi; menganalisa kerangka baru dari kreatifitas budaya, dan berfikir tentang  identitas-identitas masyarakat Indonesia dan warisan-warisan budayanya menjadi topik-topik yang penting di dalam pembangunan berbasis budaya.

Indonesia telah memiliki UU tentang pemajuan kebudayaan yang disahkan pada tahun 2017.  Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan merupakan gagasan antar kementrian. Sayangnya, Kementrian dalam negeri, dan kementrian keuangan, dan kementrian-kementrian ekonomi dan Bapennas tidak masuk dalam tim. Padahal kementrian-kementrian ini penting di dalam mendukung program pemajuan kebudayaan.

Kemudian setahun berikutnya diselenggarakan Kongres kebudayaan Indonesia yang menghasilkan dokumen strategi pemajuan kebudayaan, yang deserahkan kepada pemerintah. Bahkan Presiden Joko Widodo telah berjanji bakal anggarkan Rp. 5 trilyun untuk dana abadi kebudayaan.

Dan tahun ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayan melalui direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan perhelatan kebudayaan akbar perdanan yaitu Pekan Kebudayaan Nasional, yang berlangsung selama sepekan di minggu pertama bulan Oktober 2019. Rencananya Pekan Kebududayaan nasional akan diselenggrakan tiap tahun. Penyelenggaraannya cukup sukses.

Pun di dalam susunan  yang diumumkan Presiden Joko Widodo ada Menteri Kordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.  Apalagi fokus pemerintahan Presiden Joko Widdodo di periode ke dua nya ini adalah pembangunan sumber daya manusia. Namun apakah Ini bisa jadi menandakan pemerintah mulai serius untuk memajukan kebudayaan, apakah ini akan menjadi awal dari Pembangunan Berbasis Budaya, kita masih belum bisa menyimpulkan sampai ke sana. Kita tunggu apa kebijakan dan program-program pemerintahan kabinet Maju yang dipimpin oleh Presiden terpilih (untuk yang kedua kalinya), Ir. H. Joko widodo, apakah kebijakan-kebijakan dan program-program selanjutnya  akan mencerminkan Pembangunan berbasis budaya. Semoga. Mari kita bersikap optimis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun