Mohon tunggu...
Popy Inaku
Popy Inaku Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiba tiba Cinta

20 Oktober 2018   23:55 Diperbarui: 21 Oktober 2018   00:12 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam yang indah aku menatap indahnya bintang yang begitu sempurna cantiknya. Sekilas terbayang di fikiranku ingin menatap bintang bersama istriku, kalau di fikir-fikir pekerjaan Alhamdulillah sudah bisa menghidupi hidup calon istriku. Ehhm,, jatuh cinta saja belum pernah. 

Selama ini aku hanya fokus dengan studi dan karirku, sudah saatnya aku mencari tulang rusukku. Sementara ibu dan ayah sering bertanya "Nak, kapan ibu dan ayah punya cucu"? Pasti pertanyaan itu yang tiada henti-hentinya muncul difikiran ayah dan ibu, aku hanya diam dan tidak memperdulikannya.

Sudah 25 tahun aku belum menemukan cinta sejatiku, perempuan yang bisa menerima kekuranganku dan menyempurnakan ibadahku.  

Pukul 05:00 pagi aku bangun dan sholat terus mengaji, selesai mengaji aku pergi ke rumah teman yang letaknya tidak begitu jauh dari rumahku. Belum sampai dirumah teman tiba-tiba di tengah jalan tidak sengaja aku menemukan dompet warna hitam.

Terus aku membuka dompet itu kulihat isinya dan mencari alamat yang ada di KTP, dan SIM bapak itu. Kulangkahkan kaki pergi ke alamat ini lumayan jauhnya, tak sempat aku ambil motor karena tujuanku pertama pergi kerumah teman. Satu jam kemudian akhirnya aku menemukan alamat bapak itu.

"Assalamualaikum"

"Walaikumussalam, iya cari siapa"?

Masya allah, sungguh cantik jelita tidak ku sangka seorang gadis yang membuka pintu. Sampai-sampai hati ini tidak henti-hentinya berdegup kencang. Apakah ini namanya cinta pandangan pertama?

"Apa betul ini rumahnya pak herman"?

"Iya ini rumah pak herman, silahkan masuk. Saya mau beritahu pak herman ada tamu"

Sementara gadis itu memanggil pak herman aku mencoba tidak terlihat gugup seperti tadi. Gadis itu sungguh cantik dengan pakaian syar'i itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun