Mohon tunggu...
PONIMAN
PONIMAN Mohon Tunggu... -

Menulis adalah kata dan kesan hatiku untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teknik Pakde sebagai Realisasi Konkret Pembelajaran Efektif di Sekolah Dasar

23 September 2017   06:48 Diperbarui: 23 September 2017   07:01 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi dan dreamstime.com

Melihat dari sisi judul saja, masih begitu asing bukan? Namun, itu adalah buah dari kesengajaan. Sengaja, sebab merupakan sumber inspirasi akronim, singkatan apik yang ditujukan kepada sebuah tujuan mulia yang bernama "Pembelajaran Efektif". Kemampuan menggali potensi siswa agar "mau dan cinta belajar" ternyata membutuhkan teknik-teknik eksklusif.

Teknik Pakde (Paduan Kumpulan Ide) adalah kumpulan gagasan yang dibuat oleh penulis dalam rangka menciptakan suasana pembelajaran yang efektif sehingga pembelajaran yang dilakukan sangat begitu berkesan dan menyenangkan bagi siswa (Learning is fun).Karena, dengan diawali dari rasa senang itulah, maka belajar tidak lagi dianggap sebagai suatu beban. Kalau sudah demikian, para siswa secara suka rela akan mengikuti proses pembelajaran dengan enjoy,giat serta mempunyai target mengejar prestasi melalui trik-trik jitu yang harus dijalani.

Sementara itu, berbagai teknik Pakde berhasil dirancang dan telah diaplikasikan oleh penulis di sekolah dasar merupakan sebagai hasil dari manifestasi gambaran para pakar serta rujukan pelbagai sumber dalam mendefinisikan makna Pembelajaran Efektif. Diantaranya, yang tertuang dalam (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990) bahwa Efektif dapat diartikan  sebagai sesuatu yang ada efeknya, akibatnya, pengaruhnya, kesannya; manjur atau mujarab serta dapat membawa hasil; berhasil guna. Sedangkan menurut (Cronbach, 1963), belajar yang efektif adalah melalui pengalaman. Dalam buku Psikologi Pendidikan, (Djiwandono, 2002) memberikan penjabaran bahwa pembelajaran yang efektif hendaknya mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan prilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.

Berpijak pada pendapat, definisi yang telah terangkum di atas, maka terwujudlah Teknik Pakde. Serangkaian inovasi yang tertuang di dalamnya haruslah tetap memprioritaskan testimoni satu arah yakni; siswa. Pembelajaran yang efektif tentu saja tidak terlepas dari pengakuan siswa selaku obyek yang dituju. Seberapa pun berani kita mengklaim bahwa pembelajaran yang kita lakukan adalah sangat efektif, namun manakala ternyata murid-murid secara aklamasi justeru memberikan kesaksian yang buruk, tentu yang kita pegang adalah suara nilai pengakuan dari siswa-siswi yang memang merasakan apa yang mereka alami secara riil.

Pembelajaran akan efektif, bila seluruh siswa dan siswi merasa dapat ilmu baru dengan suasana belajar yang menyenangkan. Mereka akan selalu giat belajar, bahkan tanpa disuruh dengan sendirinya anak didik berjibaku bahu-membahu berkompetisi dengan teman lainnya guna menuju sebuah kesuksesan. Untuk mewujudkan suasana yang demikian, ternyata peran serta sosok seorang guru benar-benar sangat dinantikan dan tidak boleh dianggap sepele. Guru haruslah pandai-pandai selalu mencari ide, terobosan baru untuk memunculkan kreativitas yang mampu memompa semangat siswa sehingga menjadi terpacu karenanya.

Inovasi seorang guru dalam rangka mencari solusi pembelajaran yang efektif, sangatlah dituntut di sini. Sehingga setiap materi yang disampaikan kepada siswa hendaknya mempunyai efek disukai, menyenangkan. Dengan demikian, seluruh anak didik tidak jemu-jemunya selalu berupaya berangkat ke sekolah dikarenakan tergerak oleh rasa suka yang begitu besar guna ingin meraih prestasi tertinggi. Tidak terlalu berlebihan, jika kembali mengingat saran (Dewey, 1955), bahwa agar siswa mengalami proses KBM yang baik, guru harus merancang pembelajaran agar siswa terlihat aktif, upaya yang ditempuh antara lain dengan dengan memakai media belajar yang tepat

Secara keseluruhan, pemberian nama berbagai teknik dan program yang terkumpul pada Teknik Pakde, didasarkan pada tingkat keunikan nama. Keunikan nama bisa didapat dari pertimbangan kesan familiernya, kelucuannya atau nama yang mampu mengundang rasa keingintahuan siswa kepada sesuatu yang diprogramkan oleh guru. Hal ini dilakukan agar siswa mempunyai animo yang begitu tinggi terhadap teknik yang ditawarkan oleh sang guru tersebut. Berikut ini, ada beberapa teknik yang terhimpun dalam Teknik Pakde yang dapat dilaksanakan guna menuju pembelajaran yang efektif di sekolah dasar: 

1. Membiasakan Jujur dalam Berprestasi dengan Sistem Cenil

Sebenarnya kata Cenil merupakan nama sebuah makanan khas yang sudah ada dari jaman dulu yang terbuat dari bahan dasar aci singkong. Namun, untuk kali ini sengaja meminjam kata tersebut tidak lain bertujuan guna lebih menarik perhatian para siswa. Cenil di sini mempunyai arti Celengan Nilai. Setiap siswa diwajibkan mempunyai Cenil ini. Media yang dipergunakan adalah bisa berupa bambu yang diberi lubang untuk memasukkan kertas koin nilai. Atau dapat pula menggunakan celangan plastik yang sudah jadi di pasaran. Nilai ulangan harian, nilai tugas dapat diwujudkan dalam kertas koin yang dapat dimasukkan ke dalam Cenil.

Cenil dapat dibuka secara berkala. Misalnya, seminggu sekali setiap hari Sabtu. Hasil dari pembukaan Cenil yang berisi kertas koin tersebut, kemudian dicatat oleh masing-masing siswa dengan disaksikan oleh seorang Menteri (siswa yang ditunjuk oleh guru dengan pertimbangan kepiawaiannya dalam hal berhitung). Nilai yang tertera di kertas koin yang sudah dikeluarkan dari dalam Cenil, lalu di rekap ke dalam Lembar Cenil.  Lembar Cenil adalah lembar sederhana yang dibuat dari karton yang digunakan untuk sampul menjilid kertas HVS dalam pembuatan paper. Membiasakan dengan menggunakan Lembar Cenil ini efeknya luar biasa. Setiap siswa menjadi tumbuh keinginannya untuk berkompetisi.

 Cara menggunakan Lembar Cenil ini pun sangatlah mudah. Masing-masing siswa menuliskan nilai yang didapat pada setiap ulangan harian sampai dengan ulangan mid semester di kolom Lembar Cenil yang dibuat, bahkan ulangan umum semester tertentu juga dimasukkan tanpa terkecuali. Penulisan Lembar Cenil haruslah jujur sesuai dengan perolehan asli nilai ulangan yang didapatnya. Guna mengantisipasi tindak kecurangan, maka guru menunjuk beberapa siswa yang bertindak sebagai menteri yang membawahi sekitar 4 sampai 5 teman sebagai anggota. Tugas utama dari menteri adalah membantu teman dalam menghitung perolehan nilai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun