Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

WFH, Kenapa Tidak?

4 Januari 2023   22:36 Diperbarui: 4 Januari 2023   22:43 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Hari ini penulis membaca sebuah berita di media online dimana penandatangan petisi untuk kembali WFH (Work From Home) sudah ditandatangani lebih dari 15.000 orang dan diperkirakan akan terus bertambah. Hal ini menarik bagi penulis mengingat selama kurang lebih 2 tahun sejak pandemic covid melanda negeri ini, penulis merupakan salah satu yang sangat menikmati bekerja dengan WFH meskipun dalam waktu tertentu harus masuk ke kantor tetapi WFH menjadi salah satu pilihan dalam melakukan aktivitas pekerjaan terutama jika pekerjaan yang menumpuk dan dikejar dateline.

Berita tersebut menjadi menarik karena memasuki Tahun 2023 ini, semua karyawan sepertinya sudah aktif WFO (Work from Office) sehubungan dengan pencabutan PPKM oleh pemerintah diawal tahun ini meskipun masih mewajibkan menggunakan masker pada ruang tertutup atau ruang tertentu. 

Salah satu alasan dari pembuat petisi untuk meninjau ulang pemberlakukan WFO adalah semakin meningkatnya tingkat kemacetan, polusi udara dan juga jarak antara rumah dan kantor yang cukup jauh dengan waktu tempuh yang cukup lama sehingga waktu yang seyogianya bisa digunakan untuk menuntaskan pekerjaan mejadi terbuang percuma di jalan karena kemacetan yang semakin meningkat terlebih dengan kondisi cuaca hujan seperti yang terjadi saat ini di Jabodetabek.

Mungkin Ketika pertama kali WFH diberlakukan, banyak juga karyawan yang tidak siap dan ingin kembali ke WFO supaya dapat bekerja seperti biasanya. Hal itu wajar karena memang masih hal yang baru disaat itu dan mungkin tidak didukung fasilitas yang memadai ketika harus bekerja dari rumah seperti perangkat computer/laptop, koneksi internet, maupun ruangan yang cukup memadai yang mendukung seorang karyawan dalam melakukan aktivitas pekerjaannya. Namun seiring berjalannya waktu, para pekerja saat ini sudah lebih siap dalam infrastruktur pendukung pekerjaan yang mereka lakukan sehingga WFH menjadi salah satu pilihan yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas dalam melaksanakan pekerjaan.

Penulis sendiri juga mengalami hal yang sama, dulu sempat kebingungan ketika pertama kali harus melakukan WFH mengingat peralatan pendukung yang kurang memadai dirumah, khususnya mengenai koneksi internet yang dulu, belum seperti sekarang ini mengingat provider dari jaringan internet belum ada yang sebaik seperti yang penulis gunakan saat ini. 

Selain itu perlahan tapi pasti apa yang penulis butuhkan dalam mendukung pekerjaan penulis dapat terpenuhi secara perlahan. Bahkan ketika mengajar secara online, penulis merasa lebih nyaman ketika mengajar dari rumah karena alat peraga yang penulis butuhkan sudah tersedia dirumah bahkan bisa dikatakan lebih lengkap dari apa yang ada dikantor sehingga semangat mengajar tentunya jauh lebih meningkat dan bersemangat.

Memang tidak semua pekerjaan dapat dilakukan dari rumah tetapi pekerjaan yang dapat dilakukan di rumah akan jauh lebih produktif dibandingkan harus dilakukan dengan WFO. Waktu 3 -- 4 jam diperjalanan yang dihabiskan oleh seorang karyawan pada saat WFO tentunya akan membuat aktivitas seorang karyawan tidak akan maksimal karena sudah terlalu lama di jalan dan energi sudah terkuras cukup banyak dalam menembus kemacetan, melewati polusi dan cuaca yang tidak pasti, lalu mengapa kita masih ragu untuk produktif dengan WFH?.    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun