Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Team Teaching dalam Kurikulum Merdeka

9 Mei 2022   09:18 Diperbarui: 9 Mei 2022   09:32 2193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolaborasi merupakan salah satu hal penting yang ada dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya untuk peserta didik saja tetapi juga untuk Guru dimana mereka dituntut untuk dapat saling berkolaborasi dalam memberikan materi kepada Peserta didik. 

Bagi Sebagian sekolah yang sudah terbiasa dalam melakukan ini mungkin ini bukan hal yang sulit tetapi bagi sekolah ini merupakan hal yang baru dan mungkin belum pernah mencoba sebelumnya sehingga perlu adaptasi lebih lanjut sehingga kolaborasi yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam kurikulum merdeka sangat jelas ditekankan akan adanya kolaborasi mata pelajaran dalam proyek sesuai dengan capaian pembelajaran yang akan dicapai dalam mata pelajaran yang artinya Guru harus mampu untuk saling berkolaborasi satu dengan yang lain untuk menentukan proyek apa yang akan dilakukan oleh Peserta Didik yang dapat mencangkup capaian pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Jika penulis amati ini mirip dengan metode pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) dimana 5 komponen ini dapat saling terintegrasi satu sama lain sehingga goal kurikulumnya dapat tercapai. Tentunya ini akan dapat dicapai jika dilakukan dalam bentuk proyek yang saling teringrasi bukan berdiri sendiri. Disinilah pentingnya sebuah kolaborasi antar pendidik yang mengampu mata pelajaran tersebut.

Dalam sebuah Webinar ada salah satu Guru yang bertanya mengenai langkah dalam mengimplementasikan hal tersebut, "Bagaimana implementasinya Guru dapat mengajar secara berkolaborasi antar mata pelajaran di kelas seperti mata pelajaran IPA yang terdiri dari Kimia, Fisika, dan Biologi? 

Dan dalam kesempatan tersebut narasumber menyarankan dengan menggunakan team teaching tetapi tidak menjabarkan secara detail implementasi dari team teaching seperti apa yang dapat diterapkan oleh Guru di kelas? Mungkin di kurikulum Merdeka sendiri belum ada aturan yang jelas akan teknis pelaksanaan dari Team Teaching tersebut.

Dari hal tersebut penulis mencoba menelaah lebih lanjut tentang implementasi team teaching yang sekiranya dapat dilakukan oleh Guru di kelas. Team Teaching menurut Ahmadi dan Prasetya (2005) merupakan suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang. 

Apabila dilihat dari pengertian tersebut dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka akan menimbulkan pemahaman yang berbeda antar satu dengan yang lain. 

Misalkan jika dalam mata pelajaran IPA yang terdiri dari mata pelajaran Kimia, Fisika, dan Biologi apakah ketiga Guru tersebut masuk secara bersamaan dalam kelas yang sama dan memberikan materi sesuai dengan mata pelajaran yang diampu atau satu Guru harus menguasai ketiga mata pelajaran tersebut?

Dari sisi aturan memang belum diatur secara jelas dalam Kurikulum Merdeka tetapi penulis mencoba memberikan gambaran hal yang dapat dilakukan oleh Guru dalam mengimplementasikan hal tersebut dalam proses pembelajaran, yang dapat penulis sampaikan sebagai berikut:

  • Dalam melaksanakan proses pembelajaran tidak berarti setiap Guru harus masuk ke dalam kelas yang sama dan masing-masing Guru menyampaikan materi secara bergantian karena dilakukan sama saja dengan Kurikulum sebelumnya atau dengan kata lain tidak ada perubahan, tetapi dapat dilakukan dengan membuat sebuah proyek secara bersama-sama sesuai dengan capaian pembelajaran (CP) yang akan dicapai oleh masing-masing Guru pengampu mata pelajaran. Disinilah terjadi kolaborasi dan fungsi Guru berubah menjadi fasilitator. Guru tidak perlu berlama-lama ceramah di depan kelas tetapi memfasilitasi peserta didik untuk dapat melaksanakan projectnya dengan baik sesuai dengan CP.
  • Masing-masing Guru akan membimbing peserta didiknya dalam menuntaskan proyek sesuai dengan mata pelajaran yang diampu dan tentunya harus saling mendukung dalam satu team sehingga proyek dapat diselesaikan dengan baik.
  • Hasil proyek dapat dipresentasikan oleh Peserta Didik di depan ketiga Guru tersebut dan Guru dapat memberikan penilaian dari awal pengerjaan proyek, proses pembuatan proyek dan hasil pengerjaan proyek. Jadi tidak hanya melakukan penilaian dari hasil akhir proyek saja.
  • Dalam proses tersebut juga para Guru dapat menanamkan Dimensi Profil Pelajar Pancasila, misalkan ketika mereka mengerjakan proyek, bagaimana Guru dapat meningkatkan kreativitas peserta didik melalui proyek yang mereka buat? Tentunya ini akan sangat menarik dan menjadi tantangan tersendiri bagi seorang Guru. Jika selama ini kreatifitas hanya didorong dalam mata pelajaran Seni tetapi disini para Peserta Didik akan belajar kreativitas dari pelajaran IPA.
  • Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam Team Teaching adalah keaktifan dari Guru dalam melakukan monitoring dari proyek yang telah dilakukan oleh Peserta Didik dari awal sampai dengan akhir proyek dan tentunya sesuai dengan capaian pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun