Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Tantangan Pendidikan

4 Januari 2021   09:17 Diperbarui: 13 Januari 2021   07:44 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Tahun 2020 telah dilalui oleh Negara kita ini dengan berbagai tangtangan yang sangat berat khususnya dalam dunia pendidikan dimana Tahun 2020 merupakan tahun perubahan yang sangat cepat dalam dunia pendidikan dimana proses pembelajaran berubah sangat cepat dan diluar prediksi sebagian besar pendidik di negeri ini.

Ruang kelas kosong, meja dan bangku hanya tertata rapih dan tidak diduduki, white board hanya terpajang menunggu coretan dari pendidik dan peserta didik.

Suasana sepi dan sunyi jauh dari suara hiruk pikuk peserta didik menjadi suasana sekolah-sekolah di Nusantara ini dan entah sampai kapan akan seperti ini sedangkan pandemi Covid 19 belum tahu kapan berakhir menambah perih perasaan dunia pendidikan kita saat ini, terlebih untuk jurusan Vokasi dimana mereka membutuhkan praktek-praktek dalam mengimplementasikan ilmu mereka supaya mereka siap dalam menghadapi dunia usaha dan dunia industri untuk persiapan masa depan mereka.

Tahun 2021 merupakan awal perjuangan baru bagi dunia pendidikan kita karena sebagian besar sekolah di Nusantara ini belum dapat masuk ke ruang kelas yang telah lama menanti mereka dan hampir dapat dipastikan bahwa proses pembelajaran akan dilakukan secara jarak jauh atau yang lebih dikenal dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

Tidak dapat dipungkiri selama hampir 10 bulan para peserta didik kita belajar dari rumah dan banyak yang meragukan kualitas dari peserta didik yang belajar dari rumah atau sekarang disebut dengan angkatan Covid 19 khususnya peserta didik kita yang menempuh di Pendidikan Kejuruan karena ruang praktek yang terbatas sehingga mereka tidak maksimal dalam mengolah kompetensi untuk mereka gunakan dalam pekerjaan yang akan mereka jalani dengan kata lain masyarakat belum mengakui akan kualitas dari PJJ karena proses pembelajaran tatap muka merupakan proses pembelajaran yang ideal. 

Seandainyapun peserta didik diperkenankan masuk ke sekolah di semester ini tidak berarti proses pembelajaran akan lebih mudah atau tidak lepas dari tangtangan. 

Tangtangan terbesar para pendidik  adalah mengelola proses pembelajaran yang dilakukan selama PJJ, diimplementasikan ke dalam kelas tatap muka dimana situasi dan kondisi yang tentunya akan berebeda serta infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung proses tersebut sehingga pendidik masih dituntut untuk terus belajar dimana seyogianya menjadi seoran pendidik.

Di awal tahun ini penulis mencoba merefleksikan apa yang harus kita lakukan dalam menghadapi tangtangan ini karena pandemi saat ini tidak mungkin dihindari :

  1. Learn how to learn; para peserta didik harus diajarkan bagaimana cara belajar yang baik di masa pandemi tentunya secara mandiri. Salah satu keberhasilan dari proses pembelajaran jarak jauh adalah kemampuan dari peserta didik untuk belajar secara mandiri, bagaimana peserta didik mengelola waktu, belajar materi yang dirasa diperlukan untuk memperkaya materi yang diberikan oleh pendidik dari sekolah dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana peserta didik belajar untuk mengasah skill yang dia miliki sesuai dengan potensi dimiliki. Hal ini mereka dapat lakukan dengan mengikuti kursus-kursus secara singkat secara online dan sudah banyak platform yang menyediakan hal-hal seperti ini.
  2. Content yang kreatif; selama PJJ berlangsung penulis melihat bagaimana para pendidik membuat content-content yang menarik dengan berbagai cara, kreativitas dalam membuat content harus terus kita asah supaya content tersebut dapat diterima oleh peserta didik kita dengan baik dan tentunya mempermudah PJJ yang kita lakukan.
  3. Metode PJJ; Teruslah berkreasi untuk menemukan metode-metode baru yang dapat kita terapkan dalam proses pembelajaran. Penulis meyakini ada 1000 metode untuk melakukan active learning karena itu penulis percaya ada 1000 metode yang dapat kita lakukan untuk menunjang PJJ yang kita lakukan.
  4. Digital Pedagogy; Perlu diingat bahwa digital pedagogy bukan semata-mata belajar menggunakan teknologi tetapi bagaimana memberikan pengalaman baru bagi peserta didik untuk menciptakan pengalaman baru dalam proses belajar dan mengelola waktu yang tepat untuk menggunakan teknologi dan tidak menggunakan teknologi dengan kata lain teknologi penting tetapi sentuhan kepada peserta didik juga penting
  5. Kolaborasi; ajari peserta didik kita untuk berkolaborasi secara digital dan akan lebih mudah jika pendidik sendiri mengawali dengan berkolaborasi dengan Guru lain.
  6. Fleksibel; Teknologi sudah melarutkan tembok-tembok ruang kelas, dengan pengertian peserta didik sudah dengan mudah mengakses ilmu dari berbagai sumber yang ada di gengaman mereka dan mereka bisa akses kapan dan dimana dia inginkan sehingga peserta didik juga perlu memberikan fleksibelitas bagi peserta didik dalam mempejari materi yang diberikan tentunya dengan batasan-batasan tertentu.

Apa yang penulis sampaikan merupakan hal yang penulis lihat dari proses pembelajaran yang berlangsung selama PJJ dan satu hal yang penulis yakini bahwa para pendidik mampu untuk melewati dan menghapi pendemi ini dan apa yang kita kerjakan sekarang merupakan bekal kita dalam menghadapi tangtangan dimasa yang akan datang. Salam Merdeka Belajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun