Mohon tunggu...
Nugroho Putra
Nugroho Putra Mohon Tunggu... Lainnya - hello everyone

I'm here just for share my opinion

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penelitian terhadap Suhu Pembakaran Gerabah di Desa Pagelaran

25 Mei 2022   14:19 Diperbarui: 25 Mei 2022   14:24 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa Pagelaran berada di Malang Selatan tepatnya setelah Kecamatan Godanglegi yang dapa diakses melalui jalan menuju pantai selatan. Di desa ini terdapat empat dusun dan salah satu dusunnya memiliki potensi desa wisata yaitu eduwisata gerabah. Produk utama yang dikembangkan dan diproduksi di desa ini adalah gerabah yang telah diproduksi selama puluhan tahun.

Permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin dalam memproduksi yaitu tidak adanya pengatur suhu dalam pembakaran. Padahal di tahap ini, suhu harus tepat agar produk dapat matang secara tepat dan sempurna. Namun karena teknik pembakaran masih dilakukan secara tradisional dan tidak adanya alat bantú ukur suhu, hal ini menjadi pemicu peneliti untuk mengumpulkan info dan membantu dalam permasalahan ini. Langkah yang diambil berupa wawancara kepada pengrajin sebagai bentuk teknik pengumpulan data dengan metode deskriptif kualitatif dan beberapa teknik pendukung lainnya. Setelah itu data akan diberikan kepada pengrajin sebagai langkah jalan keluar dari permasalahan untuk membantu satu langkah lebih maju dalam melakukan teknik pembakaran secara tradisional ini.

Permasalahan yang sedang berkembang dimasyarakat dan yang ingin diselesaikan adalah kurangnya kemampuan dalam membuat gerabah dengan kualitas terbaik sehingga menimbulkan pemikiran pada masyarakat bahwa kualitas gerabah di desa ini masih kurang baik. Maka perlunya penelitian dalam pembakaran pada gerabah khususnya di pengaturan suhu pembakaran sehingga mencapai titik suhu maksimal tetapi tidak mengurangi kualitas terhadap karya gerabah tersebut.

Masyarakat di desa ini masih menggunakan cara tradisional pada tahap pembakaran gerabah dengan menggunakan tungku dari batu bata yang memiliki ukuran berbeda-beda maka dari itu dari ukuran tungku yang berbeda sehingga menghasilkan suhu panas yang tidak maksimal. Pengerajin disini masih kurang dalam mengatur api di dalam tungku sehingga suhu pembakaran gerabah tidak stabil atau maksimal dan mengakibatkan hasil yang didapatkan kurang memuaskan.                                                                                                                                                                     

Proses pembakaran gerabah yang ada di Desa Pagelaran, pengerajin menggunakan  feeling atau insting sebagai alat ukur kematangan produk tersebut. Hal ini didapat dari pengetahuan masyarakat secara turun temurun yang berasal dari nenek moyang mereka. Hingga sampai saat ini pengerajin di desa masih saja belum mengetahui atau menggunakan alat pengukur suhu (termometer) tersebut. Jika pengerajin menggunakan alat ukur (termometer) bisa saja mengurangi tingkat kegagalan pada produk pada saat pembakaran

Maka dari itu hal ini menjadikan gerabah disini kalah bersaing di pasaran. Selain kualitasnya kurang baik gerabah disini juga tidak dapat digunakan untuk menyimpan bahan yang bersifat cairan contohnya gerabah seperti gentong gerabah , tempayan, kendi dan lain-lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan kualitas permasalahan terhadap gerabah di desa pagelaran kabupaten malang sehingga gerabah disini memiliki kualitas yang bagus untuk diperjual belikan dan dapat bersaing di pasaran lokal mau nasional.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun