Mendengar kata Aceh tentunya sebagian besar orang Indonesia berpikir tentang Islam atau Serambi Mekkah.
Ya, Aceh memang dikenal dengan kereligiusan masyarakatnya. Peraturan syari'at Islam yang ketat yang diberlakukan di Aceh juga menjadi ikon dari provinsi tersebut. Namun tidak hanya itu, di sisi lain ada hal yang tidak boleh dilewatkan bila kamu datang ke Aceh.
Salah satunya yakni kuliner. Bagi para traveller, tidak sah rasanya bila melancong di suatu daerah tanpa menikmati kuliner khas daerah tersebut.
Kali ini ada satu makanan khas Aceh yang sangat menjadi favorit warganya, yaitu Beulacan.
Beulacan merupakan makanan khas Aceh yang secara turun-temurun diwariskan oleh setiap keluarga di Aceh. Beulacan biasanya disajikan ketika hari-hari besar seperti pesta pernikahan, khitanan, maupun hari raya Islam. Namun, banyak juga yang menjadikannya menu makanan sehari-hari di rumah.
Komposisi bahan untuk membuat Beulacan terdiri atas parutan kelapa, cabe, sereh, ketumbar, kunyit, bawang putih dan bawang merah. Dan ada juga yang sering menambahkan ikan asin sebagai penyedap. Namun pada zaman dahulu ada juga yang dibuat menggunakan udang sabe, terasi, dan ikan Asin.
Ada beberapa macam cara penyajian dan cara memasak Beulacan. Ada yang hanya dimasak dengan diatasi apai dan diaduk-aduk sampai beberapa menit. Ada yang dibakar di atas tungku seperti sate. Kemudian Beulacan dibungkus dengan daun pisang dengan ukuran kecil. Sekilas memang mirip dengan pepes tapi tentunya sangat berbeda. Beulacan biasanya disantap bersama dengan nasi dan lauk lainnya.
Bagi kamu yang ingin berkunjung ke Aceh, kamu wajib untuk mencoba kuliner yang satu ini. Sangat mudah untuk menemukannya, karena hampir di setiap rumah rumah makan pasti menyediakan makanan ini.