Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Pemerhati Bahasa, Memberi Hati Pada Bahasa, Meluaskan Dunia Lewat Bahasa

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru.

Selanjutnya

Tutup

Love

5 Tanda Hubungan Tidak Sehat (Toxic Relationship)

15 November 2024   07:00 Diperbarui: 15 November 2024   07:04 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Menjalin relasi merupakan hal yang fundamental dalam kehidupan manusia. Meskipun demikian, kemampuan menjalin relasi sangat sedikit diajarkan di sekolah. Padahal, kemampuan ini sangat menentukan perjalanan kehidupan seseorang. Katie Hood (di channel Youtube TED) membagikan 5 indikator apakah suatu hubungan itu dikatakan sehat atau tidak. Ia membagikan ini setelah seorang gadis remaja dibunuh oleh mantan pacarnya. Ada banyak sinyal sebelum peristiwa pembunuhan tersebut, tetapi mereka belum menyadarinya, sampai semuanya terlambat. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa saja menjadi pelaku sekaligus korban dari hubungan yang tidak sehat. Berikut ini tanda-tandanya:

1. Intensitas

Suatu hubungan yang tidak sehat ditandai oleh tingginya intensitas. Seseorang akan menunjukkan sikap terburu-buru dalam menyatakan segala sesuatu: rasa suka maupun tidak suka. Jika pasangannya lambat memberi tanggapan, ia akan mudah marah dan tersinggung.

2. Isolasi

Orang yang toxic akan berupaya menjauhkan pasangannya dari support system pasangannya , yaitu keluarga dan teman-temannya. Ada keinginan yang kuat untuk menjadikan kekasihnya itu "miliknya semata" dan tidak boleh berelasi lagi dengan orang lain yang sudah dikenal sebelumnya. Hal ini sangat berbahaya karena jika terjadi kekerasan atau pelecehan, si gadis tidak berani menyampaikannya kepada keluarga atau teman-temannya.

3. Kecemburuan extrem (extreme jealousy)

Rasa cemburu yang berlebihan dapat bermuara pada rasa marah sebagai ungkapan frustrasi. Pasangan yang toxic akan berusaha membuntuti kekasihnya secara online maupun offline. Memang rasa cemburu itu wajar, tetapi jika berlebihan, itu pertanda bahaya karena tidak adanya rasa saling percaya.

4. Bahasa yang merendahkan (Belittling)

Pasangan yang toxic tidak segan menggunakan bahasa yang membuat segala perkara penting menjadi sepele. Tidak jarang pula bahasa yang digunakan bisa melukai pribadi pasangannya: "Kamu tidak berharga, tidak berguna, dsb." Hal ini juga bisa meluas pada prestasi pasangannya yang dianggap tidak begitu penting. Tentu hal ini semakin buruk jika menyangkut kesukaan pasangannya sehari-hari dan juga perasaan pasangannya.

5. Perubahan sikap yang ekstrem (Volatility)

Dari kelima tanda toxic relationship, ini merupakan indikator yang paling jelas. Seorang yang toxic cenderung menunjukkan perubahan sikap yang ekstrem. Setelah memaki atau berkata kasar, ia langsung memeluk dan minta maaf. Tetapi, kejadian yang sama bisa terulang kembali: menyakiti dan meminta maaf, menyakiti dan meminta maaf secara berulang kali. Hal ini bisa sangat berbahaya jika pihak yang rentan, terutama kaum perempuan, dikondisikan untuk menganggap bahwa itu adalah hal yang wajar.

Adagium klasik menyatakan bahwa kasih itu sabar, murah hati, tidak iri, tak dengki dan tak angkuh. Cinta kasih yang sejati selalu ditandai dengan sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Semua ini tidak terlepas satu sama lain dan harus diperjuangkan hari ke hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun