Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Belum terlambat aku mencintai-Mu

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru (IG: @david.usolin.sdb) Note: Semua tulisan dalam platform ini dibuat atas nama pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sisi Lain Ketidaksadaran

5 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 5 Juni 2022   07:18 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Semenjak Sigmund Freud mempopulerkan sisi tak sadar (unconsciousness), sejak saat itu pula sisi "sadar" manusia mulai terpinggirkan. 

Bagian tak sadar (id, bahasa latin, artinya "itu") digambarkan sebagai wilayah berisi dorongan instingtif (baca: seksual). Dorongan itu ditekan oleh "superego".

Apakah wilayah "tak sadar" hanya berisi hal-hal yang "buruk, jahat dan tabu"? Jawabannya: Tentu tidak semua. Pasti ada tempat bagi dorongan untuk berbuat baik.

Freud memang memberi sumbangan yang penting dalam dunia psikologi. Akan tetapi, manusia tentu saja tidak ditentukan seratus persen oleh sisi "tak sadar" tersebut.

Tanpa pengakuan akan sisi sadar, tak akan ada rasa bersalah. "Sakit" menjadi benteng, sekalipun yang bersangkutan sehat secara mental.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun