Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Belum terlambat aku mencintai-Mu

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru (IG: @david.usolin.sdb) Note: Semua tulisan dalam platform ini dibuat atas nama pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidup dan Mati di Ujung Jari

24 Mei 2022   08:00 Diperbarui: 24 Mei 2022   09:08 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Tak dapat dipungkiri bahwa kata "misinformasi, disinformasi" sangat sering digaungkan. Semua istilah ini ingin menjadikan "informasi" sebagai kambing hitam segenap persoalan.  Akan tetapi, setiap pandangan pasti memiliki kekurangan dan kelebihan.  

Informasi -- pada umumnya -- berasal dari luar diriku dan berada di luar kendaliku. Sebaliknya, yang ada dalam kendaliku adalah pikiranku. Seyogyanya, pikiranku menyesuaikan diri dengan kenyataan dan bukan sebaliknya.

Tulisan-tulisan yang sedang Anda baca ini berada di luar kendali Anda, alias hanya bisa terus dilihat kecuali Anda menutupnya. Sebelum kita membahas tentang tema transformasi, ada baiknya kita menilik sebuah pandangan tentang perubahan.

Perubahan, menurut Aristoteles, terjadi ketika potensi (kemampuan, kekuatan) telah menjadi actus (tindakan, kenyataan). Perubahan hanya terjadi ketika "aku" bergerak mendekati kesempurnaan.

Sekarang, kita masuk pada tema "digital".

Arti kata "digital" bisa dilacak pada kata "digitus" (latin: jari-jemari). Saya sendiri baru mengecap "digitalisasi" pada awal masa SMP dan SMA. Kata-kata baru seperti "warnet, facebook, youtube dll" memang sungguh menawan hati. Namun, saya menyadari adanya satu hal yang begitu mendasar, yakni pengaruh "jari-jemari", dalam hal ini jari tangan. 

Generasi digital berarti mereka yang hidup matinya ditentukan oleh ujung jarinya. Tentu ini tidak bermaksud menyinggung teman-teman yang karena satu dan lain hal kini tak lagi memiliki jari yang utuh.

Transformasi digital yang digaung-gaungkan pertama-tama berurusan dengan kendali atas jari, sama pentingnya dengan kendali atas peluncuran rudal balistik antar benua. 

Dalam tulisan ini saya akan membagikan refleksi tentang kendali atas kelima jari dengan menjabarkan secara singkat peran masing-masing. Setelah itu, saya akan menampilkan perbedaan antara transformasi dan sekadar informasi dalam dunia digital.

Jariku hanya ada lima, rupa-rupa namanya: Ibu jari (jempol), telunjuk, tengah, manis dan kelingking.

Ibu jari, seperti namanya, memberi apresiasi dan memandu keempat jari yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun