Mohon tunggu...
David Olin
David Olin Mohon Tunggu... Pustakawan - Belum terlambat aku mencintai-Mu

Setiap kali menatap mentari, bulan selalu mendapat cahaya baru (IG: @david.usolin.sdb) Note: Semua tulisan dalam platform ini dibuat atas nama pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pesan Pertama dan Terakhir Tuhan Yesus

8 Mei 2022   08:00 Diperbarui: 8 Mei 2022   08:01 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagian di antara kita tahu lagunya Lyodra, "Pesan Terakhir". Kali ini saya akan menampilkan pesan pertama dan terakhir Tuhan Yesus. Dua pesan ini secara khusus diambil dari Injil menurut Markus.

Pesan Pertama Yesus adalah: "Mari, ikutlah Aku" (Mrk 1:17). Yesus meminta para murid untuk "datang, memahami, mendapat kekuatan, motivasi dan inspirasi". Secara singkat, mereka "belajar mengikuti Dia".

Pesan terakhir Yesus adalah: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil (Mrk 16: 15). Setelah para murid "hidup bersama Yesus", kini saat yang tepat untuk "kerja, aktivitas, dinamisme, gerak dan pelayanan".

Urutan dua pesan ini tidak dapat dibalik. Pesan pertama tidak bisa mendahului pesan terakhir. Seringkali orang tidak datang dan belajar sehingga pulang dengan tangan kosong. Minggu panggilan adalah momen yang tepat untuk meletakkan segala hal dalam urut-urutan yang semestinya. 

Panggilan telah ada sejak awal mula. Penciptaan bahkan dapat diartikan sebagai saat Allah "memanggil" segala sesuatu dari "ketiadaannya": dari tak ada cahaya menjadi ada cahaya, dst. Karena itu, panggilan adalah inisiatif dari Allah, suatu transendensi. Panggilan bukan berasal dari diriku. 

Dengan demikian, tak ada panggilan yang boleh diklaim lebih "istimewa" dari yang lain. Keistimewaan terletak pada cara setiap orang menjawab panggilan tersebut. Beberapa memang menjawab dengan cara yang tidak biasa, khususnya anak-anak muda.

Selamat Hari Minggu Panggilan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun