Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Liverpool: Pelajaran bagi kita

30 Januari 2023   03:31 Diperbarui: 30 Januari 2023   06:28 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musim ini tim favoritku, Liverpool hancur-hancuram permainan dan prestasinya. Baru tengah musim, The Reds sudah tersingkir di 3 dari 4 ajang : Piala Liga dan Piala FA, tercecer no 9 di Liga Primer (tak ada harapan juara).

Satu2nya peluang gelar ada di Liga Champions, itupun harus melawan juara bertahan Real Madrid yang lebih difavoritkan. Liverpool diperkirakan akan "puasa gelar" musim ini.

Parahnya, mereka terlempar dari 5 besar dan sekarang mirip klub medioker. Lawan tim papan bawah bahkan penghuni dasar klasemen saja sering kalah.

Hancurnya prestasi mereka terlihat jelas ketika kita menonton permainannya. Tidak berkualitas. Selalu kebobolan (sulit clean sheet), kesulitan menciptakan peluang dan mencetak gol. Ketika diserang panik, serangan mudah dibaca dan dilumpuhkan.

Jauh sekali dibanding melihat cara bermain Arsenal sang favorit juara EPL musim ini (melesat, berbanding terbalik dengan Liverpool), sang juara bertahan Manchester City yang selalu konsisten dan tambah gacor dengan striker Halaand yang fenomenal. Bahkan MU yang selalu jadi pecundang setelah ditinggal Sir Alex, kini di bawah Ten Hag, berada satu klas di atas musuh bebuyutannya Liverpool.

Pelatih City Pep Guardiola menunjukkan sebagai pelatih terbaik sekaligus pemimpin berkualitas yang mampu mencetak kader mumpuni seperti Michael Arteta (asistennya di City) yang kini merevolusi Arsenal dan Erik Ten Hag (asistennya dulu di Bayern) yang kini mampu membangkitkan MU tanpa superstar CR7.

Musim ini adalah mimpi buruk Liverpool. Menonton Si Merah termasuk di kandang  adalah penderitaan bagi fansnya. Euforia hilang menjadi Tragedi karena tim ini telah kehilangan status dari favorit juara menjadi tim pecundang.

Apa penyebab kemerosotan Liverpool ?

1) Badai cedera. Saat ini menepinya Van Dijk, Firmino, Jota dan Diaz memporakporandakan pertahanan dan membuat tumpulnya penyerangan.

2) Pindahnya winger energik Sadio Mane ke Bayern. Ternyata menjadi pemain kunci. Kepergiannya sungguh menjadi penyesalan terbesar.

3) Gagal merekrut pemain baru berkualitas. Harapan besar pada Nunez dan Gakpo di sektor penyerang ternyata flop. Midfield baru yang berkualitas tidak direkrut. Kemungkinan  karena minimnya dana  FSG sebagai pemilik yang dinilai pelit. Santer berita Liverpool mencari investor baru yang tajir .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun