Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Siput Kecil dan Jenderal Hoegeng

6 September 2022   07:59 Diperbarui: 6 September 2022   08:12 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sang Siput kecil dan dunianya yang indah... Siput, keong ("kakul" dalam Basa Bali) berukuran mini ini sedang  menyambut pagi di habitatnya yang berair dan "hijau royo royo".

Setiap manusia punya makna sendiri tentang arti "Bahagia"... Mereka masing2 punya caranya sendiri untuk menikmati "kebahagiaan" mereka. Antar manusia saja sudah beda, apalagi antar mahluk hidup, misalnya Hewan.

Tuhan telah menciptakan semua mahluk di semesta ini dalam takaran masing2. Kita tidak berhak merendahkan dan melecehkan Hewan!

Iya memang, manusia dikaruniai Akal Pikiran. Kita memang lebih "pintar" dari Hewan... tapi apakah kita lebih "suci" dari mereka? Jelas tidak. 

Bahkan banyak manusia yang lebih "kotor" dari hewan yang namanya sering dipakai untuk mengumpat : "Babi, Anjing, Bangsat (sejenis kutu)". Tegasnya "lebih hewan dari hewan". Atau dalam kitab suci Al Qur'an disebutkan bahwa orang-orang semacam itu  "lebih buruk dari binatang"!

Hewan "membunuh" hewan lain untuk makan, kebutuhan dasarnya untuk melanjutkan hidup. Mereka hanya melukai manusia jika merasa terancam.

Beda dengan manusia - sang "apex predator" - membunuh hewan bukan hanya untuk dikonsumsi, tapi... tapi untuk hobi... ada juga yang iseng. Seorang Jendral di Bandung punya hobi mengerikan : menembak mati kucing2 yang melintas di depan rumahnya.. hanya karena ia merasa terganggu dengan keberadaan "anabul" (anak bulu) ini...

Ternyata budaya korup birokrasi negeri ini menghasilkan "oknum" (yang banyak jumlahnya) Jendral yang "sakit jiwa".

Ada yang menembak mati anak buahnya sendiri, lalu memfitnahnya. Lebih banyak lagi yang membekingi perjudian, prostitusi, miras dan aneka kejahatan lainnya. 

Tak heran karena sudah kehilangan rasa takutnya pada Tuhan dan pembalasan akhirat, mereka dan istrinya tanpa malu-malu mempertontonkan kekayaan mereka : mobil2 mewah, fashion branded, dll yang tak mungkin mereka beli dengan gaji mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun