Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Antara "Tahu" dan "Mau" untuk Berubah

22 Oktober 2020   10:57 Diperbarui: 22 Oktober 2020   12:22 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*dalam rangka "Evaluate your Life Day" (diperingati pada 19 Oktober) 

Ada sebuah kisah di Timur Tengah : Nasrudin Khoja tampak hilir mudik di alun-alun sambil melihat ke arah bawah. Tampaknya ia mencari sesuatu. Seorang kenalannya menyapa "Sedang apa kau Nasrudin?". Nasrudin :  "Mencari kunci". Kenalan : "Dimana hilangnya?" Nasrudin : "Di dalam rumah" Kenalan : "Loh hilangnya di dalam rumah, kok carinya di luar, di alun-alun?". Dengan enteng Nasrudin menjawab "Di dalam rumah gelap, susah mencarinya... Di sini terang"... 

Kelihatannya kisah ini konyol, tapi itu yang sering terjadi, termasuk - yang tanpa sadar - KITA sendiri lakukan. Kadang kita TAHU bahwa "akar masalah" ADA pada diri kita sendiri (mindset, perilaku, dll) tapi kita sering TIDAK MAU menelisik diri sendiri dengan melakukan Introspeksi, mawas diri, muhasabah... Ada semacam "self-pride"yg terancam atau sikap apatis "tau ah gelap". Lebih mudah mencari "kambing hitam" DI LUAR... komplain dan menyalahkan pihak-pihak lain (sedihnya kadang-kadang ditimpakan pada orang-orang yang justru mengasihi kita, seperti keluarga)... 

Beda besar antara TAHU dan MAU... Orang yang TAHU belum tentu MAU (dan memang kebanyakan tidak mau)...

Saya mengistilahkan "Tidak semua orang MAU diajak Surga". Yang "salah" belum tentu orang yang tidak mau kita ajak, bisa jadi cara kita mengajak yg salah (ini adalah oto-kritik bagi para "penyeru kebaikan") 

Pengetahuan (Knowledge) seringkali tidak berlanjut ke Tindakan (Action).

Ketika mengikuti seminar internasional di Jakarta, sang "Guru Kepemimpinan", John C. Maxwell mengatakan suatu yg sangat kuingat : "Tidak PENTING berapa banyak yg kau ketahui, yg PENTING adalah seberapa banyak yang kau LAKUKAN berdasar apa yg kau ketahui itu".

Ini sungguh benar, betapa kita sering ikut TRAINING atau seminar, yg mahal-mahal (apalagi jika dibayarin instansi), yg hasilnya hanya "nice to know", TIDAK ADA manfaat dalam perubahan kinerja atau perilaku. Kalau ada "semangat" ingin berubah ketika "dimotivasi" dalam training, itu hanya hangat-hangat... ayam. "Action PLAN" yang dibuat, hanya menjadi wacana, yang tinggal menjadi PLAN, tanpa Action... What a wasting time and money... 

Saatnya untuk berubah membenahi diri! Berubah atau tergusur!

*Pandji Kiansantang, 22 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun