Mohon tunggu...
Pandji Kiansantang
Pandji Kiansantang Mohon Tunggu... Penulis - "Bahagia Membahagiakan Sesama"

Menulis itu Membahagiakan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bulan Sepuluh

1 Oktober 2020   05:03 Diperbarui: 1 Oktober 2020   05:16 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat datang Oktober, Bulan Kesepuluh .. Dulu waktu kita sekolah, disebutkan... Sembilan adalah nilai tertinggi untuk siswa, Sepuluh adalah angka untuk Tuhan... 

Sepuluh... Angka Tuhan, Level tertinggi bilangan... Angka Sempurna, dan Kesempurnaan itu milik Tuhan, sedang manusia itu penuh kekurangan... 

Manusia itu penuh dengan harapan dan ambisi, Pintar membuat rencana hebat...  Cita-cita setinggi langit... Tapi yang berlaku, tetap saja : Manusia merencanakan, Tuhan yang Menentukan...

Sampai setahun lalu, kesombongan manusia sampai pada puncaknya...Kemajuan teknologi sangat pesat. Semua yang dulunya hanya fantasi, kini menjadi kenyataan...

Handphone yang semakin kecil, tipis dan canggih. Mobil yang dapat berjalan sendiri... Robot bukan hanya untuk industri, tapi untuk melayani rumah tangga. Traveling bukan lagi keliling dunia, tapi akan ada jasa traveling ke  bulan dan luar angkasa... 

Artificial Intelligent, Kecerdasan Buatan yang akan menggantikan tenaga manusia. Rekayasa genetika yang makin canggih. Cloning, menduplikat manusia tinggal selangkah lagi.. Dengan jumawa berwacana tentang lompatan peradaban dari Revolusi Industri 4.0 menuju 5.0... 

Tapi virus Covid-19 tahun ini mengubah semua itu. Alih-alih lepas landas menuju Revolusi Industri 5.0, yang ada peradaban manusia terancam nyungsep ke "ground zero"... bahkan bisa mundur kembali ke "titik nol"...

 Hingga kini sudah ada 34 juta kasus terinfeksi dengan angka kematian tembus 1 juta korban jiwa di seluruh dunia. 

Di hadapan virus yang mahakecil dan tidak kasat mata ini, kesombongan manusia runtuh... Semua rencana berantakan. Semua pencapaian teknologi seakan tiada gunanya, un-faedah, dalam melawan virus. 

Komputer supercanggih, Kecerdasan Buatan,  Rekayasa Genetika, otak brilyan para ilmuwan dan teknokrat seakan lumpuh, bertekuk lutut di hadapan penyakit  "semacam flu" ini. Alutista dan teknologi militer secanggih apapun tidak mampu memenangkan "perang" melawan virus ini. Bom Nuklir mungkin bisa menghancurleburkan suatu negara, tapi tidak bisa apa-apa untuk menangkal serangan virus ini. 

Semua tinggal menunggu terciptanya Vaksin... yang bisa kita lakukan hanya bisa menunggu dan berdoa... 

Mungkin itulah "rahasia" di balik nama "Covid-19" : Bukan hanya karena pertamakali virus ini muncul pada tahun 19 (merujuk tahun lalu, 2019), tapi juga  mengungkap bahwa angka 1-9 itulah yang hanya bisa dicapai manusia... 10 adalah angka Tuhan. 

Covid 1-9 telah mendisrupsi peradaban modern,  pelajaran pahit bagi kemanusiaan... tamparan keras pada kesombongan manusia dengan segala teknologi canggihnya... Menyadarkan kembali tentang "kearifan lama" : manusia hanya bisa mencapai level 9, angka 10 adalah milik Tuhan... Manusia takkan bisa mencapai kesempurnaan.

Pandemi global ini menyadarkan kita pada hakekat manusia di dunia... untuk tidak berlagak "seperti Tuhan"  yang bisa merancang masa depan tanpa batas... menciptakan "Surga di Dunia". 

Jika dulu, seakan dengan Internet, kita bisa menemukan jawaban apapun dan melakukan apapun... manusia kecanduan Internet... Tidak bisa hidup tanpa gadget dan Smartphone... Komputer dan Handphone seakan  telah menjelma menjadi "Tuhan-tuhan baru"... 

Itulah hikmah di balik bencana Corona, teguran agar kita tidak jumawa dan takabur, ojo dumeh... supaya "sadar diri" tentang siapa kita... sebagai hamba Tuhan di dunia yang fana... 

Jika sebelumnya manusia dengan membusungkan dada mengatakan " Everything is Possible. We can do Anything"... kini kita insyaf dan dengan rendah hati mengucapkan "We are Nothing..."... Kita bukanlah apa-apa tanpa perlindungan, petunjuk dan karunia Tuhan... 

Jadi, selamat datang Oktober, bulan Sepuluh... angka Tuhan...

Bulan Pencerahan... Bulan kesadaran rohani... Bulan kebangkitan spiritual.. Bulan pertobatan dan penebusan diri...

Mari kita sambut Bulan Sepuluh... yang makin menyadarkan kita pada Kuasa Tuhan... ketidakberdayaan manusia tanpaNya... Bulan dimana kita harus meningkatkan amal ibadah untuk mencari ridho-Nya... Mungkin ini kesempatan terakhir.. sebelum terlambat ... 

*Pandji Kiansantang, Jakarta, 1 Oktober 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun