Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Senin di Jakarta

20 Maret 2023   09:09 Diperbarui: 26 Maret 2023   22:36 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kepadatan pekerja mengawali hari di stasiun KRL. Sumber: Joy Andre T/kompas.com

Ini hari pembuka
Saat semua rencana dihela
Dan mimpi-mimpi dijala
Berharap semua lancar adanya

Tapi kenyataannya
Semua diawali apa adanya
Menerima dengan terpaksa
Tak ada pilihan rasanya

Kaki-kaki manusia berkejaran
Terburu menapaki peron
Naik turun tangga
Mengejar kereta

Tangan-tangan manusia bergantungan
Dalam bus berkendara
Sepanjang jalan jauhnya
Kemacetan yang tak ada ujungnya

Penuh sesak
Berdesak
Menumpuk
Asal masuk

Terhimpit
Kejepit
Menjerit
Asal terangkut

Kota yang dijejali manusia
Manusia yang mencari rupiah
Rupiah untuk membeli makan
Makan untuk mengganjal perut
Lalu hilang bersama kotoran

Ini hari pembuka
Sejak pagi sudah terbiasa
Mau marah sudah tak bisa
Hanya pasrah menerima apa adanya

Ini ibukota
Tempatnya para pekerja
Pekerja dari mana-mana
Padatnya sudah luar biasa

Ini hari pembuka?
Ini masih di ibukota?
Kota yang telanjur lupa
Tak sadar sudah jadi raksasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun