Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kelana yang Fana

28 Desember 2021   14:13 Diperbarui: 28 Desember 2021   15:03 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi musafir berjalan di gurun pasir | foto: pxhere.com

Musafir melangkah,
Titian rindu membentang,
Sesak kalbu membuncah,
Perjumpaan kan menjelang,

Musafir termenung,
Berapa jauh menapak,
Mencinta dalam relung,
Kesejatian yang tampak,

Musafir menjauh,
Pada keduniawian yang menipu,
Pada ragawi yang disepuh,
Agar debu bersih tersapu,

Musafir adalah getir,
Lewat peluh dan lepuh,
Lewat badai dan petir,
Agar bebas dari khawatir,

Pencarian lewat perjalanan,
Perjalanan demi pencarian,
Bukan kekayaan,
Demi kedamaian,

Musafir mencari kehidupan,
Musafir merindu keabadian,
Musafir melangkah dalam kesepian,
Musafir menemukan kemerdekaan,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun