Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Libido Balado

29 November 2020   09:14 Diperbarui: 29 November 2020   09:28 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Katanya sekarang zaman edan,
Yang tidak edan tidak kebagian,
Yang kebagian bisa lupa daratan,
Yang tidak kebagian hilang di lautan,

Kujahit celana dapat seribu,
Kubuka kedai dapat dua ribu,
Sedang kebutuhan sudah lima ribu,
Belum tenaga sudah rugi tiga ribu,

Manusia makhluk libido,
Entah teori atau cuma omdo,
Dibungkus yang namanya keinginan,
Tapi apakah juga kebutuhan?

Libido bermacam bentuk,
Dari yang spekta sampai yang absurd,
Hasrat yang sebuah kodrat,
Atau yang bisa bikin sekarat?

Kenapa harus libido?
Kenapa bukan balado?
Balado mendorong libido?
Apakah libido bisa teralihkan balado?

Ini balada libido atau balado?
Keduanya pun tak masalah,
Bukan substitusi bukan juga kata ganti,
Mungkin simbiosis yang berarti,

Geger urusan benur,
Sebab tak pakai yang benar,
Yang enak dibalado ya lobster,
Bukan balado benur,
Akur?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun