Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengayuhlah Sampai Jauh

25 Oktober 2020   13:53 Diperbarui: 25 Oktober 2020   13:57 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: dokumentasi pribadi

Sudah tujuh puluh lima tahun mengayuh,
Negeri tak kunjung ampuh,
Jutaan peluh,
Jutaan lepuh,

Menitipkan bangsa ini pada siapa?

 ini punya siapa?
Tujuh puluh lima mungkin panjang,
Tujuh puluh lima mungkin pendek,

Dulu kakek nenek kita yang berjuang mencari merdeka tak dapat apa-apa,
Mengayuh demi anak cucu rasakan aman, damai, sentosa

Lalu sekarang kita bisa apa?

Saling cakar antar saudara demi kursi?
Sikut-sikutan antar kolega demi posisi?
Perang kata tak beretika,
Lontar berita tak berlogika,

Lalu siapa yang akan mengayuh biar terus maju? Apa kita lupa seruan garuda  ayo maju maju, ayo maju maju, ayo maju maju...

Apa kayuhan kita hanya jalan di tempat?
Tak bergerak,
Terlalu banyak muatan dan kepentingan?
Terlalu banyak yang memainkan kesempatan,
Kesempatan dalam kesempitan,
Kesempitan berujung kematian?

Mengayuhlah semua!
Sekuat tenaga,
Sepenuh jiwa raga,
Cita-cita masih jauh di depan sana,

Mengayuhlah semua!
Depa demi depa,
Dengan kaki dan kepala,
Dengan tenaga, pikiran, dan rasa

Mengayuhlah,
Agar Indonesia jaya,
Mengayuhlah...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun