Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kita Semua Bersaudara dalam Kemanusiaan

17 Mei 2020   10:38 Diperbarui: 17 Mei 2020   10:46 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pinterest.com/robians_indonesia

Assalamualaikum Wr. Wb.

Saudara-saudaraku sekalian yang dimuliakan Allah SWT. Tidak terasa Ramadan sudah memasuki hari-hari terakhirnya. Sebentar lagi ia segera berlalu. Bulan di mana segala kemuliaan Allah berikan untuk kita umatnya. Bulan bonus. Bulan amal. Bulan pengendali hawa nafsu.

Sejatinya hidup kita adalah sebuah perjalanan. Kita sering menerabas sesukanya. Tak peduli lampu merah saat jalanan sepi padahal kita harusnya tetap berhenti. 

Tak peduli ada orang lain, mungkin ada pejalan kaki yang terkena cipratan genangan air saat kita mengendara. Tak peduli ada jiwa-jiwa yang tersakiti saat memberi uang pada pengasong, pada pengemis, tanpa melihatnya sedikitpun. 

Perjalanan panjang yang membuat kita sombong karena bisa lebih cepat dari orang lain. Perjalanan yang membuat kita lupa bahwa hidup bukan sekedar perlombaan duniawi. Bukan kompetisi menang-menangan posisi.

Pernahkah kita melihat ke dalam, ke hati kita masing-masing. Beribadah menjalankan syari seperti sholat, puasa, zakat, membaca Al Qur'an itu penting. Tapi karena sifatnya wajib harusnya semua itu sudah dilakukan dengan rutin, otomatis, dan tanpa alasan. 

Yang kita butuhkan saat ini adalah implementasi dari ibadah-ibadah wajib tersebut ke dalam kehidupan kita sehari-hari yang membuat kita juga gemar beribadah sosial.

Bukankah sholat adalah tiangnya agama? Sudahkah perilaku kita sebagai  makhluk yang beragama sudah mencerminkan juga kita sebagai makhluk sosial? Rasulullah Muhammad SAW pernah mencontohkan pentingnya ibadah sosial, bahwa ibadah kemanusiaan nilainya bisa lebih tinggi dari ibadah syari. 

Bagaimana umat Islam harus menghormati sesama manusia, menjaga dan menghormati yang namanya nyawa manusia dan makhluk hidup lainnya.  Disebutkan dalam sebuah kisah bahkan saat perang pada musuh pun Rasulullah SAW membuat aturan dilarang membunuh perempuan, anak kecil, orang tua, merusak sumber air, sumber makanan, termasuk membunuh binatang dan tumbuh-tumbuhan.

Kehidupan di zaman moderen yang serba keras sering membuat hati kita ikut mengeras. Kita sering tidak peduli pada orang lain, tidak sensitif pada keadaan sekitar, tidak peka pada sesama. Dalam sebuah kisah bahkan suara dentingan alat makan pada saat makan yang terdengar oleh tetangga yang sedang kelaparan adalah termasuk dosa. Ini menunjukkan bahwa jika ibadah syari dijalankan dengan benar maka ibadah sosial akan terbentuk dengan sendirinya. Ada dorongan dalam diri untuk selalu berbuat baik, berbagi pada sesama. Sebab Allah SWT menurunkan Islam pada Nabi Muhammad SAW agar menunjukkan sebagai rahmatan lil alamin bukan rahmatan lil muslimin, rahmat untuk seluruh alam bukan rahmat untuk umat muslim saja.

Ya Allah ya Tuhanku,
Ampuni kami yang sering lupa. Ampuni kami yang suka lalai. Kami mengaku umat-Mu tapi masih sering melukai umat-Mu yang lain. Kami mengaku beriman kepada-Mu tapi sering lupa pada saudara sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun