Mohon tunggu...
Saepiudin Syarif
Saepiudin Syarif Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jaga Jarak

25 Maret 2020   16:33 Diperbarui: 25 Maret 2020   16:31 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejak pertama bertemu aku suka padamu. Lalu aku mengikutimu. Inginku berkenalan denganmu. Tapi kau terus saja berlalu.

Putus asa bukan sikapku. Kuikuti terus ke mana kau pergi. Hendak ke mana kau pergi. Kusiap sedia untukmu.

Lalu kau mulai membuka hati. Membuatku gembira sekali. Kesempatan datang juga. Membuat berbunga-bunga.

Kuingin menggenggammu erat-erat. Memelukmu dengan ketat. Jiwa raga yang terikat. Dalam doa yang slalu terpanjat.

Tetiba wabah datang. Dunia terguncang. Orang-orang centang perenang. Banyak rencana kena aral melintang.

Sekarang kita terpisah. Dalam jarak dan gelisah. Dunia kita seakan terbelah. Sampai kapan wabah ini musnah.

Jaga jarak dulu. Biarpun rindu membiru. Dan hati menderu. Dan saat semua tenang, kita akan lantang berseru: kamu dan aku satu!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun