Potongan tulisan di buku saku saat hari pertama masuk kuliah di FKIK UKSW tahun 2017.
Di antara sekian banyak orang tua yang menginginkan adanya perubahan. Bagi orangtua saya pendidikan salah satu kunci atas perubahan tersebut. "Jujur saya sangat beruntung sebab saya anak dari salah satu dari orangtua yang memikirkan adanya perubahan tersebut." Berangkat dari keterbatasan, orangtua sangat menyadari pendidikan sebagai jalan satu-satunya untuk mengubah keadaan saat ini. Lebih dari itu bagi mereka hanyalah pendidikan yang bisa memutus rantai kemiskinan saat ini di daerah terpencil yang sering di sematkan daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terbelakang).
Saya menyadari perjuangan ini tidak mudah, begitu besar pengorbanan yang harus di bayar orangtua agar anak-anaknya bisa kuliah di tempat yang bagus dan berkualitas. Karena itu tidak ada pilihan untuk saya selain kuliah sungguh-sungguh supaya mewujudkan harapan orangtua. Kuliah menjadi prioritas utama dan jika berkesempatan sebaiknya aktif berorganisasi sebagai investasi dalam meningkatkan kualitas diri. Hal itu setidaknya bisa terlihat oleh mereka sebagai penyemangat mendulang rupiah.
Setelah memutuskan untuk kuliah, saya menyadari bahwa biaya kuliah terutama perguruan tinggi swasta tidak murah "uang kuliah bisa mengernyitkan dahi" selain itu biaya hidup di desa sangat jauh berbeda di kota yang kian hari kian meningkat dan kebutuhannya yang serba berubah dalam waktu cepat. Tidak mudah tentunya bagi orangtua yang hanya memiliki pekerjaan pas-pasan di daerah terpencil seperti orangtua saya. Itu sebabnya tak sedikit teman-teman saya setelah lulus SMA tidak bisa kuliah. Tidak ada pilihan lain selain bekerja untuk membantu orangtua, bahkan tidak sedikit dengan usia muda sudah Deng terpaksa harus menjadi tulang punggung keluarga. Untuk itu saya benar-benar bersyukur bisa kuliah walaupun dengan penuh keterbatasan namun. Saya yakin dan percaya UKSW Salatiga bisa menjadi solusi dan harapan atas semua itu.
Apapun kondisinya saya tidak akan menyerah pada keadaan sesulit apapun. Apalagi saat memasuki masa-masa krisis. Tidak apa-apa krupuk menjadi lauk pauk, dan air putih hangat menjadi ganjaran perut dan itu saya lakukan dengan rasa syukur. Bagi saya kata menyerah bukan solusi terbaik bahkan kata-kata itu sudah menghilang jauh-jauh dari ingatan saya. "Bagaimanapun keadaannya saya harus terus melangkah dengan tidak lekas kalah" Hati kecil saya salalu mengingatkan Ter.. Ter.. Ter... kamu punya tanggungjawab besar untuk memenuhi harapan Papa, Mama, adik-adik, dan keluaraga. Karna itu komitmen utama saya selain menjadi berkat untuk bangsa dan negara hal yang terutama ialah membahagiakan mereka dalam keadaan apapun. Itulah alasan sukses adalah pilihan.
Berjuanganlah selagi masih waktu karna kesempatan tidak selalu untuk kita. Mari saling mendoakan, saling menguatkan, dan saling mendukung.
Saya menunggu cerita teman-teman di kolom kementar ya 👌🏻