Masih teringat saat itu, tepatnya tahun 2000, 14 tahun yang lalu. Itulah pertama sekali saya memiliki sebuah komputer Pentium III, lengkap dengan printer color Canon BJC 1000SP. Saat itu printer dan komputer yang saya beli di sebuah pameran ini saya pergunakan untuk operasional usaha kursus bahasa inggris yang baru saya rintis.
CANON BJC 1000SP (Masih disimpan hingga sekarang)
Dengan tekad untuk memajukan usaha kursus, saya pun bekerja penuh semangat dengan kedua barang ini. Saya mengetik berbagai surat, pengumuman, dan soal-soal bahasa inggris lalu mencetaknya dengan printer Canon BJC 1000SP.
Hal yang paling menyenangkan saat itu adalah kemampuan printer ini yang bisa ngeprint berwarna. Apalagi kalau mencetak foto, hasilnya sangat bagus. Pengumuman-pengumuman yang saya tempel di kursus pun saya desain dan cetak dengan warna-warni menarik sehingga menambah semangat para siswa saat membacanya.
Benar-benar pengalaman yang tidak terlupakan saat itu ketika memakai Canon BJC 1000SP ini. Bisa mencetak apa saja dengan aneka warna-warni kesukaan yang bersih dan cemerlang. Biayanya juga sangat murah karena kapan saja dan jumlah berapa saja bisa dicetak tanpa minimum order.
Disela-sela mengelola kursus yang kebetulan saat itu di sebelahnya ada sebuah percetakan, saya pun sering singgah kesana dan mengamati bagaimana cara kerjanya. Pertama-tama setiap materi yg ingin dicetak terlebih dahulu didesain di komputer. Setelah itu, desain tadi diprint untuk dibuatkan film/platnya. Akhirnya film/plat tadi dicetak ke kertas di mesin offset dan jadilah hasil cetakannya.
Dengan mengamat-amati ilmu percetakan tadi, saya berpikir kenapa tidak mendesain sendiri dan membuat plat/film sendiri lalu mencetak sendiri brosur-brosur dan buku-buku untuk kursus saya? Saya pun mulai belajar mendesain brosur-brosur, buku-buku, dan apa saja yang ingin dicetak. Akhirnya saya berhasil mendesain aneka desain lalu desainnya saya print di Canon BJC 1000SP. Lalu saya pergi ke toko film/plat untuk dibuatkan plat/filmnya. Setelah itu belanja kertas dan akhirnya ke tempat percetakan di samping kursus untuk mencetak dengan mesin offset.
Saya pun mulai berani menerima pesanan cetakan undangan-undangan pesta, kartu nama, brosur-brosur, dan aneka jenis cetakan lainnya. Sebelum saya buat platnya, semua desainnya saya print dengan printer kebanggaan saya Canon BJC 1000SP. Biaya operasional untuk mencetak brosur dan buku kursus saya pun bisa ditekan dan semakin efisien karena sudah saya kerjakan sendiri dengan peranan printer Canon BJC 1000SP ini.
Demikianlah kerja printer Canon kebanggaan saya ini selama bertahun-tahun sejak tahun 2000. Sungguh sangat banyak jasanya bagi setiap aktivitas kerja saya. Walau juga tidak jarang saya alami suka-duka selama bekerja dengannya.Kadang tintanya tidak mau keluar, saat isi ulang, tinta refillnya tertumpah dan kena ke baju. Kadang setelah diisi tinta, saya lupa menutup lobang catridgenya dengan bola besi warna putih, akhirnya ditutup dengan isolasi biasa. Tintanya kadang bocor karena kepenuhan. Namun semuanya tetap bisa diatasi dan hasil cetaknya tetap mantap.
Sejak tahun 2004, printer “mungil” ini tidak bisa lagi saya gunakan. Namun printer ini saya simpan sampai sekarang berkat kenangan bersamanya selama merintis usaha. Printer Canon BJC 1000SP ini telah banyak berjasa yang membuat usaha kursus saya berkembang. Printer inilah yang pertama menginspirasi saya sehingga saat ini saya bisa membuka usaha percetakan termasuk cetak mug dan PIN digital.
Hingga saat ini saya selalu menggunakan printer Canon untuk cetakan dan keperluan sehari-hari. Saat ini saya menggunakan Canon IP 2770 untuk ngeprint pengumuman-pengumuman, soal-soal, buku modul, hingga mencetak sertifikat-sertifikat full color bagi siswa/i yang telah menyelesaikan belajarnya.
