Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malam yang Sangat Kudus!

18 April 2021   20:46 Diperbarui: 18 April 2021   21:18 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: britannica.com

Tentu kita punya cerita masing-masing tentang Paskah. Saya ingat memasuki Pekan Suci, banyak teman-teman bertanya tentang bagaimana Paskah Yahudi. Saya pun berinisiatif menjadikan perjamuan Kamis Malam sebagai perjamuan Paskah Yahudi. Domba diganti ikan panggang tanpa bumbu. Roti tak beragi diganti nasi, dsb. Pergantian demi pergantian membuat saya banyak bertanya, "Apakah Paskah Kristen menggantikan Paskah Yahudi"?

Tahun ini, Paskah Yahudi dan Pekan Suci bertepatan. Hal ini mendorong beberapa perbandingan. Perjamuan Paskah, yang sangat penting dalam Yudaisme, dan Malam Paskah, "yang terbesar dan termulia dari semua perayaan" Kristen (Katolik). 

Secara dangkal kedua Paskah ini berbeda. Pernah ada seorang profesor di Universitas Oxford, John Barton, dalam A History of the Bible, meneliti bacaan yang dibaca selama Malam Paskah dan Paskah seder. Menurutnya, "Narasi yang dibangun orang Yahudi dari Alkitab Ibrani sangat berbeda dari cerita yang dikisahkan orang Kristen".

Tentu kita ingat, dalam Misa Malam Paskah, seluruh bacaan dibaca dalam kaitannya dengan nyanyian Exsultet: kisah penciptaan Kejadian 1, menempatkan perayaan Paskah dalam konteks kosmik; Kejadian 22 tentang janji  keturunan Abraham; Keluaran 14 tentang penyebrangan laut Merah yang tidak boleh dihilangkan betapapun Vigil dapat disingkat untuk alasan pastoral. 

Usai penyebrangan laut Merah, ada nubuat berkat Yesaya 54-55 dan dari Barukh, dan kemudian pesan Yehezkiel bahwa Israel harus menerima hati yang baru dan roh baru melalui percikan air. Bacaan Perjanjian Lama ini, kemudian, mengarah pada pernyataan Santo Paulus bahwa dalam baptisan, kita dikuburkan dengan Kristus (Roma 6: 3-11), dan kemudian kepada Injil kebangkitan (Mrk. 16: 1-8).

Bila diperhatikan, dalam Exsultet, Alih-alih penciptaan, kita memiliki bagian terkenal tentang Adam, yang "dosanya menguntungkan" (felix culpa) "Karena mendatangkan penebus semulia ini".

Usai Adam,  nyanyian berlanjut pada eksodus dan penyeberangan Laut Merah: "Pada malam ini Bapa telah mengantar bani Israel dari Mesir melalui dasar Laut merah yang sudah dikeringkan". Paskah haggadah, teks yang digunakan pada Paskah seder, juga menceritakan kisah penindasan di Mesir dan penyelamatan orang Israel melalui sepuluh tulah dan keajaiban di Laut Merah.

"Kami adalah budak Firaun di Mesir, dan TUHAN, Allah kami, membawa kami keluar dari sana dengan tangan yang kuat dan teracung. Dan jika Yang Mahakudus, tidak membawa nenek moyang kami keluar dari Mesir, kami dan anak-anak kami dan anak-anak dari anak-anak kami masih akan diperbudak oleh Firaun di Mesir.... semua yang bijak, yang cerdas, yang berumur, dan yang berpengetahuan tentang Taurat, tetap diperintah untuk menceritakan kisah eksodus dari Mesir; karena semakin banyak orang menceritakan tentang eksodus dari Mesir, semakin mengagumkan."

Ada banyak referensi tentang para bapa bangsa, Abraham, Isak dan Yakub, tetapi tidak menyebutkan Adam--- karena bukan tokoh yang sangat penting dalam catatan rabi Yahudi--- maupun tentang penciptaan dunia; dan hanya sedikit dari para nabi. Tapi liturgi Yahudi dan Kristen dalam setahun bertepatan dengan penekanan pada eksodus dan penyeberangan Laut. Di sanalah kita juga melihat perbedaan yang paling jelas.

Perayaan Paskah berpusat pada orang-orang Yahudi dan penyelamatan mukjizat mereka dari Mesir, bukan sebagai kiasan atau simbol apa pun, tetapi dalam arti harfiahnya, dan implikasinya bahwa Tuhan ingin umat-Nya bebas dari penindasan politik di bumi. 

Bagi orang Kristen, peristiwa eksodus adalah alegori, kisah tentang pembebasan dari dosa dan kematian yang dibawa melalui Kristus. Festival Paskah, dalam nyanian Exsultet, adalah "pesta ketika Kristus, Anak Domba yang sejati disembelih, yang darahnya menyucikan rumah semua orang percaya". Sederhananya, dalam dunia interpretasi tipologis Perjanjian Lama, apa yang terjadi pada Israel secara harfiah penting bagi orang Kristen secara simbolis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun