Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Haus!

17 Januari 2020   10:59 Diperbarui: 17 Januari 2020   11:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.claret.org/

"Ada apa," tanya Yaks yang tiba-tiba sedang duduk di ruang tamu.

"Sedang apa kau di sana? Kamu tidak tidur?" tanya Krapf was-was.

Baru ia sadari ternyata di ruangan itu banyak orang sudah berkumpul. Entah apa yang mereka mau lakukan malam-malam begini. Melihat imam barunya? Menjaga mereka tidur? Atau apa, Krapf tak tahu. Ia hanya terdiam takut namun berusaha tegar.

"Tempat ini agak aneh." batin Krapf

"Ada apa?" tanya Rebmann yang menyusul Krapf keluar.

"Kalian sedang apa? Kenapa banyak orang di sini?" tunjuk Rebmann pada orang-orang seisi ruangan.

"Kami hanya menjaga keamanan Anda sekalian dari orang-orang Warabai," seru seorang ibu yang tengah menyusui anaknya yang berumur barang setahun lebih.

"Siapa mereka," tanya Rebmann gelisah.

"Pengacau," jawab wanita itu tajam namun singkat.

"Saya masih belum paham," ujar Krapf.

"Besok Mereka juga akan beribadat bersama." Yaks meluruskan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun