Mohon tunggu...
puspita sari
puspita sari Mohon Tunggu... -

Suka membaca, menganalisa lalu mengambil sikap

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Golkar Perlu Belajar ke PKS

26 November 2014   22:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:45 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tak dipungkiri bahwa golkar bisa dikatakan partai paling senior di negeri ini, paling berpengalaman dalam politik dan paling banyak makan asam garamnya perpolitikan di negeri ini setelah memimpin negara lebih dari tiga puluh tahun. Juga tak dapat dipungkiri bahwa golkar mempunyai kader-kader yang cukup matang dalam bidang perpolitikan.

Tapi senioritas bukan segalanya. Tidak ada manusia sempurna baik secara individu maupun kolektif. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan. Sepandai-pandainya tupai melompat sesekai jatuh juga, sehebat-hebatnya orang sesekali keok juga, sepintar-pintarnya orang pasti ada yang tidak diketahui. Sebesar-besarnya sungai tidak ada yang mengalahkan luasnya lautan, namun demikian ada pepatah yang mengatakan: terkadang di sungai ada sesuatu yang tidak didapatkan di lautan.

Seperti partai politik pada umumnya proses suksesi selalu diwarnai dengan berbagai manuver-manufer pihak-pihak yang berkepentingan untuk mencapai kekuasaan, maka tak ayal suasana pun memanas. Dan ini adalah hal yang lumrah dalam dunia perpolitikan yang hampir di alami oleh semua partai politik tak terkecuali partai paling senior Partai Golkar.

Tapi ada satu partai politik di indonesia yang bisa dikatkaan minim konflik termasuk dalam soal suksesi. Walaupun tak lepas dari perbedaan pendapat layaknya kumpulan manusia pada umumnya tapi perbedaan-perbedaan yang ada tidak sampai menjadi konflik. Pergantian kepemimpinan berjalan dengan mulus dan lancar, tidak kelihatan adanya perebutan kekuasaan. Ituah PKS.

Kalaupun dalam dunia perpolitikan golkar bisa dikatakan senior dan PKS junior, atau dikatakan golkar adalah lautan dan PKS sungai. Maka tak ada salahnya senior berguru kepada junior, barangkali saja di sungai PKS ada pelajaran yang tidak ada di lautan golkar.

Maka tidak ada salahnya kalau golkar berguru kepada PKS dalam hal suksesi. Mengapa dan bagaimana di PKS tidak kelihatan ada rebutan kekuasaan? Mengapa di PKS pergantian kepemimpinan bisa berjalan lancar, damai dan dalam tempo yang cukup singkat?

Tentu PKS punya resep jitu. Maka tidak ada salahnya golkar mempelajari resep PKS baik secara langsung atau tidak langsung. Tidak ada salahnya yang tua bertanya kepada yang muda. Tidak ada salahnya senior bertanya kepada junior. Hal ini sangat penting supaya suhu tidak semakin memanas, supaya tidak terjadi yang namanya tandingan-tandingan, entah munas tandingan ataupun partai tandingan. Supaya apa yang terjadi di PPP tidak terjadi lagi di PG.

Selamat bermunasria.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun