Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bumi sebagai Rumah dan Nafas

21 April 2017   18:52 Diperbarui: 22 April 2017   04:00 1158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bumi sedang sakit. Foto dok. M. Ramos

Tak salah, itu sah-sah saja terkait untuk apa bumi diciptakan sebagai rumah segaligus nafas

Tempat berdiam segenap (segala yang bernyawa) dan tak bernyawa

Semua perlu bumi sebagai tempat berpijak, berkembang biak dan bernafas

Dari awal hingga belum tahu akhir, namun yang pasti usia bumi sudah semakin tua

 Sang Pencipta mencipta jua menitip kepada generasi ke generasi bahwa bumi sebagai rumah dan nafas adalah sebagai titipan bukan warisan

Dari masa ke masa, diusianya yang semakin renta bumi selalu sabar menampung dirumahnya yang semakin rapuh dan rusak karena guratan sekaligus juga goresan dari tingkah polah manusia menantang

Panas terik tak lagi terhalang atap melainkan terang benderang menghadang langsung pada segenap isi bumi dan penjuru kota serta hutan

Tanda penanda realita gerah gelisah terang benderang sang surya kian dan tak kentara merajalela menebus batas kesabaran hingga memakan korban jiwa karena suhu diambang batas sekaligus cobaan yang selalu dan siap menghadang

Gedung-gedung bertingkat semakin merajai menggunakan kipas peyejuk ruangan sebagai penuh jiwa sekaligus jua penyibak mentari untuk semakin menghangat begitu keliahatan

Panas menyengat, dingin menusuk merenda memperbaiki bumi sebagai rumah untuk memperlambat laju si nasib bumi tua

Merenovasi karena hendak hati memperbaiki yang memeranggas rebah tak berdaya, bersisir berjejer rapi acap kali termakan api, menutup lubang-lubang menganga ditepian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun