Hari kasih sayang setidaknya mengingatkan atau juga sebagai pengingat kepada kita semua tentang arti kasih sayang kepada orang yang kita kasihi dan yang kita sayangi. Lalu, siapakah yang kita kasihi? Selain ibu, bapak, saudara/I kita, sesama kita dan tentu ada orang yang kita sayangi/kasihi yaitu pasangan kita (suami/istri ataupun pacar kita). Tetapi, yang menjadi pertanyaan adalah sudahkah kita sayang kepada nasib bumi ini?
Kasih sayang kita kepada ibu, bapak, pasangan kita sudah menjadi hal yang biasa. Tetapi, sayang kepada nasib bumi, mungkin belum tentu semua sudah lakukan.
Kasih sayang jika boleh diartikan adalah sikap kita untuk saling mengasihi dan menghormati ciptaan Allah tanpa pilah dan tanpa pilih kasih. Jika demikian, sikap kita tidak boleh pamrih.
Mengutip dari Wikipedia, hari Valentin (bahasa Inggris: Valentine's Day), disebut juga Hari Kasih Sayang, dirayakan tiap tanggal 14 Februari.
Tidak terlihat tetapi nyata adanya. Kita bisa menyayangi orang-orang yang kita kasihi, tetapi kita kadang lupa kasih/mengasihi dan sayang kepada nasib bumi.
Lalu mengapa demikian? Sikap kita tidak jarang acuh tak acuh kepada nasib bumi ini. Keutuhan ciptaan yang seharusnya kita jaga bersama justru disakiti dengan tingkah polah kita pula.Â
Lihatlah yang tersaji dalam realita kehidupan kita saat ini; hutan alam ini tak lagi banyak mampu sepenuhnya menopang (menyangga)/menahan dan menyerap air ketika hujan, hingga deru banjir tak jarang menghampiri pemukiman masyarakat hingga membuat gaduh dan tidak sedikit yang mengaduh sembari menyalahkan alam karena tidak bersahabat.Â
Apakah alam atau kita yang tidak bersahabat? tingkah polah kitalah yang sejatinya membuat nasib bumi seperti kurang disayangi atau bahkan sepertinya kita sengaja lupa untuk menyayangi nasib bumi ini.
Aku dan kamu yang sering lupa atau sengaja lupa tentu menjadi refleksi bersama. Cara-cara sederhana kita agar peduli pada nasib bumi ini menjadi tanda nyata agar kiranya sudahkah kita melakukan kasih sayang pada nasib bumi ini dengan tidak menyakitinya (merusak/memusnahkan) diganti dengan sikap kita yang jika boleh memilihara atau bahkan menanam pohon untuk kehidupan.
Tidak hanya itu, kita masih sering boros dengan air, listrik dan membuang sisa-sisa makanan yang kita makan. Dan masih banyak lagi contoh lainnya, tidak terkecuali lupa mencabut charger telepon genggam atau laptop, dan lupa mematikan kipas angin hingga AC.