Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Memperingati Hari Hutan Hujan Sedunia, YP bersama Para Relawan Fieldtrip di ODTWA Lubuk Baji

22 Juni 2022   13:59 Diperbarui: 22 Juni 2022   14:33 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memperingati hari Hutan Hujan Sedunia YP Bersama Para Relawan Fieldtrip di ODTWA Lubuk Baji, Tanagupa. (Foto : Simon/Yayasan Palung).

Hutan hujan tropis menjadi nafas terakhir bagi semua makhluk yang hidup berdampingan dengannya. Apabila hutan hujan rusak atau hilang maka akan berdampak luas bagi sebagian besar makhluk yang mendiami bumi ini.

Dalam rangka menyambut hari Hutan Hujan sedunia, Yayasan Palung (YP) Bersama Relawan Bentangor untuk Konservasi (REBONK) dan Relawan Konservasi Taruna Penjaga Alam (RK-TAJAM) mengadakan Fieldtrip (kunjungan lapangan) Obyek Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) Lubuk Baji, Taman Nasional Gunung Palung, Minggu (20/6/2022) kemarin.

Seperti diketahui setiap 22 Juni, dunia memperingati hari hutan hujan sedunia. Hutan Hujan menjadi begitu penting bagi tatanan kehidupan makhluk yang mendiami bumi ini, karena hutan hujan boleh dikata sebagai penopang (penyokong hidup masyarakat yang hidup di sekitar hutan) atau juga bagi semua makhluk hidup.

Pada kesempatan fieldtrip tersebut, peserta fieldtrip yang terbagi dalam 3 kelompok diajak untuk melakukan pengamatan tentang ekosistem yang ada di sekitar lokasi hutan hujan tropis secara langsung di lokasi ODTWA Lubuk Baji.

Simon Tampubolon, Koordinator Program Pendidikan Lingkungan Yayasan Palung di Kayong Utara, mengatakan, terkait kegiatan fieldtrip pada  hari hutan hujan, "Pada kegiatan ini relawan kami ajak mengamati langsung hutan hujan. Mengamati bagaimana keragaman hayatinya, kelembaban tanah, kelembaban udara, intensitas cahaya, vegetasi pohon, keadaan kanopi, keadaan lantai hutan, dan lain-lain. Dengan fieldtrip ini relawan bisa melihat dan merasakan langsung bagaimana hutan hujan memberikan dampak yang begitu besar bagi makhluk hidup."

Peserta Fieldtrip (Relawan REBONK dan TAJAM diajak untuk berdiskusi tentang hasil yang mereka amati di sekitar ODTWA Lubuk Baji. (Foto : Mahendra/ YP)
Peserta Fieldtrip (Relawan REBONK dan TAJAM diajak untuk berdiskusi tentang hasil yang mereka amati di sekitar ODTWA Lubuk Baji. (Foto : Mahendra/ YP)

Lebih lanjut, Simon, sapaan akrabnya, menambahkan, Wawasan dan pemahaman mereka akan bertambah sehingga akan tumbuh kesadaran untuk melestarikan hutan hujan yang masih tersisa.

Para relawan mengamati langsung di hutan hujan. (Foto : Mahendra/YP).
Para relawan mengamati langsung di hutan hujan. (Foto : Mahendra/YP).

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula teman-teman dari West Bornean Orangutan Caring Scholarship (WBOCS).

Seperti di ketahui, Indonesia yang memiliki hutan hujan terbukti memberikan banyak manfaat bagi semua nafas kehidupan. Sebagai penyedia dan pemenuhan sumber air yang melimpah, hutan hujan juga sebagai penyedia pakan bagi semua primata, burung dan tentunya juga kita manusia. Jika boleh dikata, hutan hujan ibarat rumah, supermarket, perpustakaan alam  dan farmasi alam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun