Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Lingkungan Hidup dan Kita

4 Juni 2021   14:23 Diperbarui: 5 Juni 2021   11:02 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lautan Sampah yang sudah semakin banyak mengapung di lautan. | Foto: AFP/aawsat.com

Secara umum, lingkungan menjadi ruang bagi semua makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang termasuk kita manusia.

Tidak hanya memberikan ruang, tetapi juga selalu memberikan sumber hidup tanpa pamrih dan ikhlas kepada kita.

Bagaimana kiranya hidup kita tanpa lingkungan hidup?

Semua makhluk hidup yang bernafas dan tak bernafas sesungguhnya memerlukan ruang untuk hidup.

Lingkungan hidup yang baik akan memberikan manfaat baik bagi semua makhluk hidup. Sebaliknya jika lingkungan hidup yang rusak akan berdampak tidak baik pula bagi makhluk di sekitarnya.

Saat ini lingkungan hidup kita memerlukan perhatian dari kita semua. Sesuai tema hari lingkungan hidup tahun ini yaitu Restorasi Ekosistem.

Mengacu pada tema, berarti harus ada langkah nyata kepedulian bersama untuk peduli pada lingkungan yang ada di sekitar kita.

Lihatlah apa yang ada dan terjadi di sekitar kita. Lingkungan hidup dulu dan sekarang sudah pasti berbeda.

Jika boleh dikata, lingkungan hidup saat ini sudah terlanjur banyak terkontaminasi oleh tangan-tangan tak telihat. Jika terlihat pasti kita mengetahui siapa yang melakukannya. Lihat sampah yang (di/ter)buang di sekitar pantai, jalan raya atau bahkan di lingkup rumah tangga kita.

Terkadang imbauan/larangan hanya slogan belaka. Apa mungkin kita sudah terbiasa dan terlanjur biasa membuang sampah tanpa memikirkan dampak buruknya.

Sebagian besar pantai dan lautan pun saat ini sudah darurat dengan persoalan sampah. Sampah-sampah plastik sudah mulai banyak mengapung di lautan. Tentu ini sangat mengancam biota laut, tak terkecuali ikan dan penyu.

Hilangnya sebagian besar luasan tutupan hutan pun tidak disangkal menjadi hal yang paling menyumbang kerusakan lingkungan hidup yang terjadi sejak dulu dan mungkin sampai hari ini masih saja terjadi. 

Hal ini tentu saja memperparah nasib hidup makhluk hidup yang mendiami hutan karena hutan adalah habitat hidup (rumah) yang nyaman untuk mereka tinggal dan berkembang biak.

Tidak sedikit satwa dilindungi seperti orangutan, kelempiau, dan satwa lainnya memerlukan lingkungan yang baik sampai kapan pun.

Dengan hilangnya sebagian luasan hutan maka akan semakin memperparah keadaan. Akan tinggal di mana kelak ragam satwa selanjutnya. Apakah kita masih bisa menemukan mereka atau hanya dengar nama saja?

Lingkungan hidup kita saat ini memerlukan sentuhan rasa dan asa kepedulian dari kita semua, tanpa terkecuali. Hilangnya lingkungan yang baik akan sedikit berdampak pada semua sendi-sendi kehidupan. 

Lihatlah apa yang sudah terjadi. Banjir sudah semakin akrab dengan kita. Lingkungan sekitar seperti sungai sudah/telah banyak tercemar tidak terkecuali karena tingkah dan polah kita yang menyebabkan persoalan sampah yang ada semakin merajalela. Sudah adakah kepedulian kita semua untuk ini?

Entahlah, hingga kapan persoalan lingkungan hidup ini akan berakhir dan lahir kepedulian bahwa lingkungan hidup itu amat sangat perlu untuk hidup (tatanan kehidupan).

Sebagai pengingat, lingkungan hidup yang baik pasti akan memberikan yang baik pula bagi semua tanpa terkecuali.

Kepedulian semua bersama menjadi satu langkah kecil yang masih bisa dan asa tersisa pada diri kita jika mau dan ingin bergerak tanpa paksaan. Jika lingkungan hidup tempat hidup ini semakin baik, maka nafas kehidupan akan sangat aman dan nyaman untuk boleh berlanjut hingga nanti.

Lingkungan hidup/alam/hutan bisa tanpa kita, tetapi kita tidak bisa tanpa lingkungan hidup/hutan/alam/hutan yang baik.

Segenap satwa yang mendiami sisa rimba raya pun sangat membutuhkan hutan sebagai rumah untuk berlanjut hingga nanti.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun