Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hari Hutan Indonesia, Mengapa Penting Kita Rayakan?

7 Agustus 2020   12:59 Diperbarui: 7 Agustus 2020   18:46 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tajuk-tajuk Pepohonan yang juga disebut Hutan. Foto Dok : Tim Laman.

Ulah kita kepada hutan pun dari dulu dan hari ini sama saja, sudah semakin tak sama karena kita yang menciptakan hingga tak harmoni. Saat ini, bukankah kiranya kita sudah semakin sulit menemukan tanda nyata apa yang harus kita semua bisa lakukan untuk hutan. Tak banyak yang peduli pada hutan, sebaliknya lihatlah apa yang terjadi pada hutan kita hari ini.

Fakta nyata yang bicara tentang hutan dan alam ini, saat ini, bicara dalam kata-katanya karena kesedihan yang mereka rasakan, mereka bicara dengan bahasa mereka masing-masing pula. Akan tetapi yang sering terjadi pun, orang selalu bilang karena bencana alam. 

Seolah hutan dan alam yang salah. Tetapi kiranya jika memang ya, hutan tidak lebih karena tidak lagi diperlakukan dengan kebijaksanaan yang kita semua miliki, hanya terkadang keadaan hutan jarang diperdulikan tetapi banyak diperlukan. Sedikit-sedikit orang bilang ini itu karena salah alam (bencana alam), ini semua karena alam atau bencana alam, karena hutan taka da lagi.

Pertanyaannya, hutan, alam ini ada memang diciptakan untuk dimanfaatkan saja lantas tak perdulikan lagi (ditanam, dipupuk dan dirawat serta dijaga) bukankah itu peran kita semua?

Hutan selalu memberi jika ia selalu ditanam, dijaga, dirawat dan dilestarikan oleh semua, tetapi terkadang pula, tidak sedikit dari kita yang lupa atau sengaja lupa apa yang bisa kita lakukan untuk hutan alam ini.

Hutan terjaga, masyarakat sejahtera. Slogan ini semestinya juga bisa memberi makna kepada kita semua untuk terus menerus diingatkan untuk selalu harmoni hingga nanti dengan alam ini.

Nasib hidup dan keberlanjutan hutan dan alam ini tergantung kepada kita semua pula. Jika ia (hutan) alam ini yang tersisa ini boleh berlanjut hingga nanti, perlakukanlah ia dengan keharmonian yang kita miliki, dengan demikian ia pun akan memberi.

Selagi hutan bisa berdiri kokoh maka ia akan memberi kita nafas kehidupan yang gratis dan tentunya ia (hutan) memberi tanpa pamrih. Semoga saja hutan bisa lestari hingga nanti.

Petrus Kanisius-Yayasan Palung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun