Mohon tunggu...
Petrus Kanisius
Petrus Kanisius Mohon Tunggu... Wiraswasta - Belajar Menulis

Belajar menulis dan suka membaca. Saat ini bekerja di Yayasan Palung

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Hutan dan Orangutan Itu Penting Diselamatkan, tetapi Kesejahteraan Masyarakat yang Utama

16 Mei 2019   17:13 Diperbarui: 17 Mei 2019   10:40 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A scene from BBC2 documentary Red Ape: Saving the Orangutan. Photograph: Alejo Sabugo/International Animal Rescue/BBC/Alejo Sabugo/International Animal Rescue

Tidak hanya hutan dan orangutan penting untuk diselamatkan, tetapi masyarakat di sekitar hutan terlebih dahulu diselamatkan (kesejahteraan masyarakatnya  yang utama), mengapa demikian?

Hutan sebagai sumber dari segalanya, mungkin juga lebih dari itu. Mampukah semua makhluk hidup yang ada di sekitar hutan bisa bertahan, bila semuanya tidak diselamatkan alias tidak dipehatikan.   

Hutan, orangutan dan masyarakat di sekitar hutan sesungguhnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jika ingin menyelamatkan hutan dan orangutan, maka terlebih dahulu orang atau manusianya (masyarakat) di sekitar hutan menjadi hal yang pertama dan utama untuk diperhatikan (diselamatkan).

Hutan dan orangutan diinginkan untuk dijaga dan dilestarikan, namun tak sedikit nasib masyarakat terkadang terabaikan alias tidak diperhatikan (diselamatkan).

Tak sedikit warga masyarakat yang secara terpaksa untuk menjaga hutan dan orangutan, itu nyata terjadi. Dan ada pula yang menjaga hutan mereka dengan ketulusan (tanpa keterpaksaan). Tetapi, apakah mereka diperhatikan? Sudah sejahterakah mereka, sudah diperhatikan dan sudah diselamatkan atau belum, mereka sejatinya?

Berkreasi untuk pengembagan produk dan desain anyaman tikar pandan sebagai alternatif mata pencaharian berkelanjutan tanpa merusak hutan. Foto dok. Yayasan Palung | dokpri
Berkreasi untuk pengembagan produk dan desain anyaman tikar pandan sebagai alternatif mata pencaharian berkelanjutan tanpa merusak hutan. Foto dok. Yayasan Palung | dokpri

Hutan, orangutan dan manusia (masyarakat) selain sebagai satu kesatuan juga harus harmoni. Tetapi untuk harmoni mereka sama-sama harus diselamatkan. Acap kali kita bicara konservasi orangutan dan hutan namun abai kepada masyarakat yang ada di sekitarnya (masyarakat lokal) yang ada secara langsung dan berinteraksi langsung dengan hutan dan orangutan.

Masyarakat acap kali diminta untuk menjaga hutan dan orangutan dengan larangan-larangan agar hutan dan orangutan jangan dibabat juga tak cukup banyak membantu, malah yang terjadi bertambah parah (hutan semakin terkikis menjelang habis dan orangutan semakin dalam ancaman nyata/sangat terancam dalam keberlangsungan hidupnya).

Hutan sebagai sumber kehidupan, demikian dikatakan. Orangutan sebagai spesies payung dan petani hutan. Sedangkan manusia (masyarakat di sekitar hutan) sebagai penjaga yang semestinya pula untuk diperhatikan.

Sudah adakah sumber alternatif lain bagi masyarakat yang bisa ditawarkan agar semua bersama-sama diselamatkan?. Dalam arti kata apa yang bisa dan sudah ditawarkan sehingga masyarakat mampu mencari cara-cara (alternatif) baru untuk keberlanjutan nafas hidup mereka tanpa merusak dan mengancam hutan sebagai habitat hidup orangutan. 

Masyarakat diminta untuk menjaga, namun terkadang mereka luput dari perhatian (diselamatkan). Cara-cara alternatif sebagai solusi, sebagai tawaran. Jangan hanya larangan-larangan tetapi masyarakat tidak diberi solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun